BPBD Sulbar memperkuat kompetensi petugas penanggulangan bencana
Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat menggelar peningkatan kapasitas petugas penanggulangan bencana (PB) tahap II sebagai upaya memperkuat kompetensi dan kesiapsiagaan penanganan bencana di daerah itu.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah, di Mamuju, Selasa, menjelaskan kegiatan itu sangat penting dalam upaya memperkuat kemampuan dan kesiapsiagaan petugas BPBD di seluruh Sulbar.
"Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi dan kesiapsiagaan petugas BPBD dalam menangani bencana, khususnya dalam manajemen penanganan darurat dan reaksi cepat," katanya.
Dia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarsektor dalam menghadapi berbagai potensi bencana di Sulbar.
Peningkatan kapasitas itu lanjut Yasir Fattah, merupakan langkah strategis dalam memastikan bahwa petugas penanggulangan bencana memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang memadai untuk menghadapi berbagai situasi darurat.
"Dengan materi yang disampaikan oleh para ahli dari BNPB, kami yakin bahwa para peserta akan lebih siap dan mampu menjalankan tugas mereka secara optimal," ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar Arnidah menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana.
"Kesiapsiagaan dan penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, kami juga berupaya memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar-sektor, sehingga penanganan bencana di Sulbar dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien," jelas Arnidah.
Peningkatan kapasitas petugas PB yang berlangsung selama enam hari, yakni mulai 19-24 Agustus 2024 itu, menghadirkan narasumber dari Direktorat Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pemulihan (FPKP) serta Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pada kegiatan yang diikuti petugas BPBD Sulbar dan instansi terkait di daerah itu, para narasumber memberikan pemaparan mendalam tentang manajemen penanganan darurat bencana serta pembentukan dan pengoperasian Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam penanggulangan bencana multi sektor.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah, di Mamuju, Selasa, menjelaskan kegiatan itu sangat penting dalam upaya memperkuat kemampuan dan kesiapsiagaan petugas BPBD di seluruh Sulbar.
"Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi dan kesiapsiagaan petugas BPBD dalam menangani bencana, khususnya dalam manajemen penanganan darurat dan reaksi cepat," katanya.
Dia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarsektor dalam menghadapi berbagai potensi bencana di Sulbar.
Peningkatan kapasitas itu lanjut Yasir Fattah, merupakan langkah strategis dalam memastikan bahwa petugas penanggulangan bencana memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang memadai untuk menghadapi berbagai situasi darurat.
"Dengan materi yang disampaikan oleh para ahli dari BNPB, kami yakin bahwa para peserta akan lebih siap dan mampu menjalankan tugas mereka secara optimal," ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar Arnidah menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam penanggulangan bencana.
"Kesiapsiagaan dan penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, kami juga berupaya memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar-sektor, sehingga penanganan bencana di Sulbar dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien," jelas Arnidah.
Peningkatan kapasitas petugas PB yang berlangsung selama enam hari, yakni mulai 19-24 Agustus 2024 itu, menghadirkan narasumber dari Direktorat Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pemulihan (FPKP) serta Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pada kegiatan yang diikuti petugas BPBD Sulbar dan instansi terkait di daerah itu, para narasumber memberikan pemaparan mendalam tentang manajemen penanganan darurat bencana serta pembentukan dan pengoperasian Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam penanggulangan bencana multi sektor.