Makassar (ANTARA) -
General Manager PLN UID Sulselrabar Budiono mengungkapkan bahwa pihaknya merencanakan pemasangan 465 unit SuperSUN di wilayah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal) yang tersebar di Sulawesi Selatan, dengan implementasi yang akan diperluas ke provinsi lain.
Budiono menegaskan komitmen PLN untuk menghadirkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri, termasuk wilayah 3T.
“SuperSUN merupakan bukti nyata keseriusan PLN dalam melistriki daerah terpencil. Kami percaya langkah ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya di Makassar, Jumat.
SuperSUN adalah karya inovatif PLN yang menggabungkan PV Rooftop dengan sistem baterai mikro (BESS) dan dilengkapi meteran alternatif berdaya 450 VA, 900 VA, hingga 1300 VA.
"Pelanggan bahkan dapat memantau penggunaan listrik melalui aplikasi di ponsel mereka," kata dia.
Hingga Oktober 2024, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99 persen yang menunjukkan komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Menurut Budiono, listrik memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Dengan listrik, masyarakat bisa memulai usaha, beribadah dengan nyaman, dan anak-anak dapat belajar di malam hari, sebagai calon penerus bangsa yang lebih baik,” ujarnya.
Budiono mengisahkan perjalanan para petugas PLN saat harus memasang SuperSUN di wilayah terluar Kabupaten Bilukumba, Sulawesi Selatan.
Petugas PLN harus menempuh perjalanan menggunakan perahu kecil selama satu jam dari daratan Bulukumba, menghadapi cuaca yang sering tidak bersahabat, demi membawa material ke Pulau Liukang Loe.
“Tantangan ini kami lalui dengan semangat untuk menerangi wilayah 3T,” ujarnya.
Melalui SuperSUN, PLN memasang 82 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sistem penyimpanan energi (energy storage).*