Makassar (ANTARA) - General Manager PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sulselrabar) Budiono mengatakan pihaknya menerapkan tiga strategi untuk mendukung transisi energi dan penerapan energi baru terbarukan (EBT).

"Energi Baru Terbarukan ini mendukung transisi energi. Oleh karena itu, untuk strategi dari sisi hulu di pembangkitan kita memanfaatkan cofiring sebagai strategi pertama," jelas Budiono disela workshop tentang perubahan Iklim yang diselenggarakan CNN Academy Kedubes Australia di Makassar, Rabu.

Dia mencontohkan PLTU yang sebelumnya 100 persen menggunakan batu bara, kini sudah digabung (mix) dengan biomassa seperti limbah cangkang sawit atau bonggol jagung.

Strategi kedua, lanjut dia, membangun pembangkit-pembangkit EBT di antaranya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

"Dengan PLTA dan PLTB itu bagian dari kita mendorong makin banyak EBT di Sulawesi," ujarnya.

Kemudian strategi ketiga adalah melakukan inovasi dengan SuperSUN atau pembangkit listrik dengan panel surya berskala rumah tangga untuk wilayah yang masih terisolasi atau daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

Termasuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTD) yang menggunakan diesel dilakukan dedieselisasi energi ke energi matahari.

Kemudian dari sisi hilir, lanjut Budiono, pihaknya mendorong ekosistem mobil listrik dengan menyiapkan seluruh perangkat sarana pendukung termasuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sebanyak-banyaknya.

"Dengan banyaknya SPKLU ini, akan memudahkan masyarakat berjalan ke manapun tanpa khawatir dan bisa nyaman," katanya.

Sementara yang tak kalah pentingnya, kata dia, pihaknya mengajak dan mendorong seluruh masyarakat turut berpartisipasi dengan membeli renewable sertificate atau sertifikat EBT.

GM PT PLN Wilayah Sulselrabar Budiono disela workshop perubahan Iklim yang digelar CNN Academy dan Kedubes Australia di Makassar, Rabu (15/1/2025). ANTARA/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025