Makassar (ANTARA Sulsel) - Danrindam VII / Wirabuana Kol Inf Tjaturputra Gunadi Genah mengatakan jika sebelumnya kemahiran menembak baru diberikan saat prajurit berada di satuan, kini kemahiran menembak diberikan pada saat pendidikan.  

"Menghadapi dinamika perkembangan situasi negara, Pimpinan Angkatan Darat (AD) mengamanahkan memberikan keterampilan kemahiran menembak saat siswa berada di lembaga pendidikan TNI," kata Tjaturputra di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin.

Menurut Danrindam disela-sela pembukaan Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD Gelombang II Tahap I Tahun Anggaran 2014 di Malino, Sulawesi Selatan, kebijakan tersebut mulai diberlakukan pada Tahun Anggaran 2014 untuk memberikan materi tambahan tentang kemahiran menembak.

Dia mengatakan, seharusnya kemahiran menembak baru diterima setelah prajurit masuk ke kesatuan, namun kini dikembangkan di lembaga pendidikan setelah siswa diterima sebagai calon TNI AD sesuai dengan petunjuk pimpinan AD.

"Jadi, pada saat masuk kesatuan tiba-tiba terjadi perkembangan situasi di negara kita, mereka sudah siap, itu latar belakangnya, sehingga kemahiran menembak diberikan pada saat pendidikan," katanya.

Sementara mengenai animo masyarakat untuk masuk TNI AD, diakui terus mengalami peningkatan setiap tahun. Pada Tahap I Tahun Anggaran 2014 tercatat lebih dari 2.000 pendaftar di lingkun Kodam VII Wirabuana, namun yang diterima hanya 273 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 194 Scata A di Makassar, Sulsel dan 79 Scata B di Bitung, Sulut. Sedang untuk masa pendidikan selama lima bulan juga digelar di dua tempat yakni di Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel dan Bitung, Sulut.

Dia mengatakan, dalam penentuan kelulusan pendaftar dijamin tidak berkaitan dengan KKN, karena melalui tahapan seleksi yang sangat ketat.

"Karena itu, yang terpilih ini adalah mereka yang dinilai siap fisik, mental dan memiliki kemampuan akademik serta loyalitas yang tinggi," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024