Makassar (ANTARA) - Kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Sulawesi Selatan melansir pelaku UMKM ataupun merchant di SulSel yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 1.243.455 pada posisi Juli 2025 dan dari jumlah tersebut 43 persen di antaranya adalah pelaku UMKM atau merchant di Makassar.
"Jumlah merchant atau pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS masih terkonsentrasi di Kota Makassar dengan menyumbang sekitar 43 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, QRIS disambut baik oleh pengguna usaha dan masyarakat di Sulsel, terbukti adanya kenaikan signifikan dibanding tahun 2024 yang sebelumnya berada di angka 1.009.513 merchant. Namun pada posisi medio 2025 sudah menembus 1.243.455 merchant atau pelaku usaha.
Menurut dia, dengan adanya peningkatan penggunaan QRIS itu menunjukkan literasi terkait digitalisasi keuangan sudah mulai membumi di Sulsel, karena sudah sebagian besar digunakan untuk transaksi pembayaran.
Hal itu dapat dijumpai di sejumlah kafe, minimarket pasar tradisional, retail dan sebagainya.
Kenaikan pengguna dari sisi merchant juga diikuti dari kalangan masyarakat di Sulsel yang memanfaatkan keris sebanyak 1.267.664 pengguna.
Sedangkan volume keris di SulSel pada periode yang sama mencapai 14.940.547 kali, bahkan juga BI sudah mencatat transaksi ke Kris antar negara yang sudah bertumbuh.
Hal itu sudah terapkan di negara tetangga seperti Malaysia,Thailand dan Singapura. Hal tersebut sejalan dengan upaya pihak BI melakukan perluasan penerapan QRIS di luar negeri.
"Bahkan bertepatan pada 17 Agustus hari raya kemerdekaan RI diluncurkan penggunaan QRIS di Negeri Jepang," ungkap Rizki.