Mamuju (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Barat mendapatkan 40 kuota mahasiswa program caregiver atau perawat yang akan dipersiapkan bekerja di Jepang.

"Program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas tenaga kesehatan daerah sekaligus membuka peluang kerja internasional bagi generasi muda Sulbar," kata Gubernur Sulbar Suhardi Duka, saat menerima audiensi Direktur Poltekkes Kementerian Kesehatan Mamuju, Selasa.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Nursyamsi Rahim, Kepala Dinas Tenaga Kerja Farid Amri serta Pelaksana Tugas Karo Pemkesra Murdanil.

Pertemuan membahas koordinasi terkait persiapan penerimaan sebanyak 40 mahasiswa program caregiver atau perawat yang akan diproyeksikan bekerja di Jepang.

Kuota tersebut akan dibagi secara proporsional di seluruh kabupaten se-Sulbar, yaitu Kabupaten Mamuju 10 orang, Mamuju Tengah tujuh orang, Pasangkayu lima orang, Majene delapan orang, Polewali Mandar tujuh orang dan Kabupaten Mamasa lima orang.

"Dengan sistem pembagian ini, setiap daerah memiliki kesempatan yang sama untuk mengirimkan perwakilan mahasiswa terbaiknya," ujar Suhardi Duka.

Gubernur menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan kesiapan mahasiswa, baik dari aspek kompetensi, penguasaan bahasa maupun pemahaman budaya kerja di Jepang.

"Program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas tenaga kesehatan daerah sekaligus membuka peluang kerja internasional bagi generasi muda Sulbar," kata Suhardi Duka.

Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Murdanil, program tersebut adalah peluang besar bagi mahasiswa Sulbar untuk berkarier di luar negeri.

"Dengan kuota 40 orang yang tersebar di setiap kabupaten, kita berharap para perawat ini tidak hanya membawa nama baik daerah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah setelah kembali nanti," terang Murdanil.

Program caregiver adalah program pelatihan atau sertifikasi yang dirancang untuk mempersiapkan seseorang agar dapat merawat dan mendampingi lansia atau individu yang membutuhkan bantuan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara fisik maupun emosional.

Program ini memberikan keterampilan khusus tentang cara merawat, membantu dalam aktivitas harian, memenuhi kebutuhan nutrisi, serta memberikan dukungan sosial dan emosional untuk meningkatkan kualitas hidup orang yang dirawat.


Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025