Makassar (ANTARA) - Menteri Agama KH Nasaruddin Umar memulai forum-forum dengan melibatkan para akademisi di empat Universitas Islam Negeri (UIN) dengan menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam memperkuat konsep solusi perdamaian dunia khususnya di Gaza, Palestina.

"Kami memulai di UIN Makassar (Sulawesi Selatan) dan selanjutnya di UIN Medan (Sumatera Utara), UIN Surabaya (Jawa Timur) dan terakhir di UIN Jakarta. Hasilnya, akan diserahkan ke Kemenlu untuk dibahas lagi di tingkat dunia," ujarnya di Makassar, Senin.

KH Nasaruddin Umar membuka seminar internasional di Makassar yang mengangkat tema Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza dengan menghadirkan akademisi dunia diantaranya Prof. Robert W. Hefner dari Boston University menghadirkan perspektif strategis mengenai pentingnya peran Indonesia dalam mewujudkan visi solusi dua negara.

Dalam seminar itu, Menag menyampaikan pernyataan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu saat sidang PBB mengenai konflik Palestina mendapatkan perhatian positif dari komunitas internasional.

Ia menyebut muncul berbagai istilah yang berkembang di luar negeri tentang Presiden Prabowo Subianto. Ada yang menyebutnya sebagai "The Prabowo Solustion" hingga "The Second Soekarno's" yang mencerminkan apresiasi dunia terhadap gagasan presiden.

Menurut Nasaruddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berkepentingan untuk menindaklanjuti dan mengartikulasikan pemikiran Presiden Prabowo sesuai kondisi objektif di lapangan.

"Presiden Prabowo sekarang viral di luar negeri. Banyak yang menyebut 'The Prabowo Solution, ada juga The Second Soekarno's'. Ini mencerminkan apresiasi dunia terhadap gagasan presiden setelah berbagai pernyataannya di New York," katanya.

Nasaruddin menjelaskan bahwa konsep solusi dua negara (two state solution) yang kembali ditegaskan Presiden Prabowo Subianto telah menyentak banyak negara dan membuat suasana internasional lebih tenang.

Ia mengatakan pemerintah juga tengah mempersiapkan langkah lanjutan untuk membahas solusi pascakonflik, mengingat masih banyak persoalan yang harus ditangani.

Menurutnya, Presiden Prabowo menjadi salah satu pemimpin yang paling konkret dalam menawarkan solusi, termasuk kesiapan Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian hingga 20 ribu personel jika diperlukan.

"Kehadiran pasukan ini dinilai penting sebagai moderator dan penegak ketertiban bagi pihak-pihak yang berkonflik agar proses menuju perdamaian dapat berjalan efektif," ucapnya.


Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025