Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi tokoh lintas agama sebagai upaya membangun harmonisasi sosial di daerah itu.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat peran tokoh agama sebagai agen perdamaian dan penggerak nilai-nilai sosial di tengah masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Pemkesra Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar Murdanil, di Polewali Mandar, Kamis.
Kegiatan yang mengangkat tema "Kolaborasi Strategis Tokoh Lintas Iman Menata Arah Membangun Daerah" itu dihadiri Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Ketua Komisi I DPRD Sulbar Syamsul Samad, serta sejumlah tokoh agama dan pimpinan organisasi lintas keagamaan.
Untuk tahap pertama, kata Murdanil, peningkatan kapasitas SDM bagi tokoh agama dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar.
"Selanjutnya, akan digelar di Kabupaten Mamasa, Mamuju Tengah, dan Mamuju. Ketiga daerah tersebut dipilih karena dinilai mewakili keragaman sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat Sulbar," ujarnya.
Pemprov Sulbar, kata Murdanil, menempatkan tokoh agama pada posisi strategis dalam pembangunan daerah, khususnya dalam menjaga harmoni sosial dan moral publik.
"Tokoh agama bukan hanya pemimpin rohani, tetapi juga rujukan moral sekaligus penggerak nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat," kata Murdanil.
Sementara itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan bahwa agama memiliki dua dimensi penting dalam kehidupan manusia, yakni dimensi spiritual dan dimensi sosial.
"Dalam ibadah kita memang berjalan sendiri-sendiri. Umat Islam di masjid dan umat Kristen di gereja tetapi dalam kehidupan sosial kita harus bersatu, saling menolong dan memberi manfaat bagi sesama," katanya.
Seseorang yang memiliki keimanan kuat, menurut dia, akan menampakkannya melalui kepedulian sosial.
"Dalam Islam diajarkan bahwa orang terbaik adalah Khairunnas Anfa’uhum Linnas. Mereka yang paling banyak memberi manfaat bagi sesama manusia," kata Suhardi Duka.

