Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan menjadi pusat penempatan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara global terbanyak dan terbaik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Jufri Rahman dalam keterangan di Makassar, Kamis, menyatakan komitmen penuh Pemprov Sulsel untuk menyukseskan program strategis SMK Go Global.
Jufri Rahman menekankan kesiapan Sulsel diuji dengan keselarasan kurikulum.
"Saran saya agar SMK vokasi itu sekaligus diajarkan bahasa asing, seperti Bahasa Arab, Jepang, dan lainnya. Sama waktu saya menerima JICA (perwakilan Jepang) memperluas dukungan dalam bentuk pendampingan pelatihan bagi pelajar SMK," ujar Jufri.
Ia mengatakan kolaborasi dengan perwakilan Jepang tersebut menjadi acuan. JICA memotret tenaga kerja apa yang dibutuhkan di Jepang, kemudian mengirimkan pelatih dan instruktur untuk melatih keahlian tersebut kepada sekolah-sekolah vokasi yang ada.
Sebelumnya Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya segera mempercepat transformasi di sektor pendidikan vokasi.
Dalam presentasinya Menko Muhaimin memaparkan data terbaru yang menunjukkan bahwa jumlah pengangguran dari lulusan SMK pada tahun ini telah mencapai 1,6 juta orang. Pada saat yang sama pasar kerja internasional menawarkan peluang yang sangat besar yaitu hampir 2 juta posisi.
Menko Muhaimin menggarisbawahi adanya ketidaksesuaian yang signifikan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dengan tuntutan pasar kerja global. Ia menyoroti adanya kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan riil industri internasional.
Ia mengungkapkan antusiasme Presiden yang luar biasa, bahkan meminta agar target penempatan lulusan SMK di luar negeri hingga 1 juta lulusan.
Menko Muhaimin menyampaikan sebuah harapan besar agar Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan penempatan lulusan SMK terbanyak dan terbaik.

