Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berupaya menenangkan para korban bencana banjir bandang Sumatera di salah satu posko pengungsian di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis, dalam kunjungannya meninjau lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.
Saat tiba di posko pengungsian, Gibran menghampiri korban yang tengah berkumpul dan menyampaikan duka cita yang terdalam, serta menenangkan bahwa warga Sumatera tidak sendiri menghadapi bencana ini.
"Dari Bapak Presiden Prabowo, ini saya haturkan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Saya mohon maaf sebelumnya. Bapak-Ibu tidak sendiri, warga Sumatera tidak sendiri," kata Gibran di posko pengungsi Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis.
Gibran yang duduk di tengah-tengah korban pengungsi, menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto dan menjelaskan perintah Presiden untuk melakukan percepatan pemulihan pascabencana di Sumatera.
Sambil membawa buku saku, Gibran juga mencatat segala masukan dan keluhan para korban bencana.
Wapres menegaskan distribusi logistik terus dipercepat, baik lewat jalur darat, udara maupun laut. Perbaikan infrastruktur untuk fasilitas dasar, seperti puskesmas, hingga jembatan juga terus dilakukan.
"Tadi sudah disampaikan juga, perbaikan-perbaikan akses komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, jalan, ini juga akan dipercepat agar arus bantuan logistik, BBM ini bisa lancar kembali," kata Gibran.
Menutup sambutannya, Gibran juga menyampaikan kepada para korban bahwa dirinya akan terus memantau kondisi lapangan terkini.
Dari Sumatera Barat, Wapres selanjutnya terbang menuju Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.
"Hari ini kami mengunjungi tiga provinsi, tujuannya untuk mempercepat pemulihan. Jadi Bapak, Ibu, tidak sendiri warga Sumatera, tidak sendiri, kami nanti akan terus turun ke lapangan," kata Gibran.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Agam Benni Warlis menjelaskan Kabupaten Agam merupakan lokasi yang paling terdampak dan banyak menelan korban jiwa di Sumatera Barat.
"Infrastruktur kita, jalan, jembatan, sawah-sawah yang tertimbun, rumah, ada usaha penggilingan, kemudian juga jembatan Pak Wapres, ini semua terbanyak (terdampak) di Kabupaten Agam," kata Benni.
Benni mencatat sudah ada 169 korban yang sudah ditemukan dan 84 dilaporkan hilang. Jumlah korban yang berada di posko pengungsian mencapai 15 ribu orang, serta 20 ribu warga masih terisolasi di sejumlah kecamatan yang berada di Kabupaten Agam.

