Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar dan TNI-Polri menyerukan perdamaian di wilayah utara kota khususnya di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo yang sering terjadi perang kelompok yang mengakibatkan korban jiwa dan belasan rumah terbakar.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Jumat, mengeluarkan ultimatum tegas terkait upaya pemulihan keamanan dan perdamaian di wilayah utara Kota Makassar, khususnya Kecamatan Tallo yang kerap dilanda konflik antarkelompok.
"Kami tegaskan, kami tidak akan tinggal diam menghadapi situasi yang sudah berulang kali menimbulkan korban jiwa, kerusakan rumah, hingga lumpuhnya aktivitas warga. Semua pelanggaran pidana akan ditindak," ujarnya.
Munafri dalam arahannya mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap dampak sosial yang timbul akibat konflik tersebut.
Ia pun mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali apa sebenarnya '
keuntungan yang didapatkan dari perang antarwarga.
"Perang kelompok tidak menguntungkan siapapun. Sama-sama rugi harta benda. Apa yang didapatkan, apakah setelah melakukan perang lalu menang, lantas menjadi seseorang yang punya kekuasaan luar biasa, tidak," katanya.
Ia menambahkan, akibat konflik ini, justru masyarakat sendiri yang menanggung risiko hukum. Bahkan mendapatkan tekanan, karena perbuatan yang mengarah ke unsur pidana.
"Kasihan orang-orang yang mau pergi sekolah, kasihan bapak atau Ibu yang harus keluar rumah mencari nafkah untuk keluarga. Semua terhambat gegara perang kelompok yang mengancam keselamatan," ujarnya.
Ia menggambarkan betapa berat kondisi yang dialami keluarga yang ditinggalkan ataupun kehilangan seluruh harta bendanya.
Disebutkan, bagaimana kondisi keluarga yang ditinggalkan karena ludes harta benda. Bagaimana kondisi mereka ketika rumahnya terbakar, harta benda berharga hangus tanpa bisa diselamatkan, hanya karena persoalan emosi.
"Setiap masalah seharusnya dapat diselesaikan tanpa kekerasan. Semua bisa dibicarakan. Semua bisa diselesaikan," terangnya.
Sebagai solusi, Munafri menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar bersama camat, lurah, dan seluruh perangkat daerah telah mengaktifkan posko-posko keamanan untuk memastikan masyarakat yang berada di wilayah rawan tetap mendapatkan perlindungan.
"Kami sudah mulai membangun posko-posko keamanan. Ketika suasana tegang, masyarakat bergerak minta tolong. Pemerintah harus hadir memberikan pertolongan dan jaminan keamanan," terang dia.
"Namun, Pemkot tidak bisa bekerja sendiri. Kami bersama TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat. Semua kita harus bersama-sama," ucapnya.