Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menyusul peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terhadap potensi cuaca ekstrem terutama hujan lebat dan angin kencang.
"Berdasarkan rilis BMKG untuk dasarian ketiga Desember 2025 (21-31 Desember), beberapa daerah di Sulsel memang masuk dalam kategori Waspada, Siaga, dan bahkan Awas," sebut Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo di Makassar, Minggu.
Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan saat ini berada pada status Waspada hingga Awas, khususnya Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, serta Kota Makassar.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang, dan berdampak signifikan terhadap peningkatan tinggi gelombang laut di wilayah perairan Sulawesi Selatan.
Amson menjelaskan, dampak paling berisiko saat ini terjadi di wilayah perairan Kabupaten Pangkep dan daerah pesisir lainnya, seiring meningkatnya tinggi gelombang yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan transportasi laut.
Amson juga mengonfirmasi telah terjadi insiden tragis akibat cuaca buruk di perairan Pulau Sarappo, Kabupaten Pangkep, yang menyebabkan sebuah kapal motor tenggelam.
“Kami menerima laporan adanya kapal motor yang tenggelam akibat cuaca ekstrem. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang saudara kita meninggal dunia, termasuk salah satunya adalah Camat Liukang Tupabbiring. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini,” ujarnya.
Merespons insiden tersebut, BPBD Sulsel meminta kepada masyarakat, nelayan, serta pelaku perjalanan laut dalam melakukan pelayaran agar senantiasa memantau dan mendapat informasi yang jelas dari Syahbandar atau otoritas terkait. Apakah menunda perjalanan atau dapat melakukan perjalanan.
"Setiap akan melakukan perjalanan melalui laut itu senantiasa mengikuti petunjuk dan sekaligus melaporkan ke Syahbandar atau otoritas terkait," tegasnya.
“Kalau disampaikan bahwa kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar, jangan dulu berlayar untuk menghindari kondisi yang tidak kita harapkan,” tambahnya. .
Selain itu, BPBD Sulsel juga mengingatkan para pengelola objek wisata, khususnya di wilayah perairan yang masuk kategori Waspada, Siaga, dan Awas, agar meningkatkan kehati-hatian dan membatasi aktivitas wisata bahari.
Terkait langkah antisipatif, Amson menegaskan bahwa BPBD Sulsel telah melakukan kesiapsiagaan sejak awal musim penghujan, bahkan sebelum status cuaca ekstrem ditetapkan.
Dengan kondisi cuaca yang terus berkembang, BPBD Sulsel memastikan peningkatan tingkat kewaspadaan serta pelibatan personel dalam jumlah lebih besar sesuai kebutuhan di lapangan.
“Kami meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca secara mandiri melalui kanal resmi BMKG,” tutup Amson.
Sedangkan, Prakirawan BMKG Nur Asia Utami, menjelaskan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan ketika terdapat potensi curah hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem, yakni lebih dari 100 milimeter per hari.
“Saat ini BMKG Sulsel mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca berupa hujan sedang hingga lebat, serta peringatan dini cuaca berisiko yang diperbarui setiap hari,” ujarnya.