Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kebun kakao di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, perlu dimaksimalkan fungsinya agar semakin dapat memacu peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) daerah itu, kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Zonny Mangitung.

Dia di Mamuju, Minggu, mengatakan, pemerintah di Sulbar akan memaksimalkan fungsi kebun induk kakao agar lebih maksimal memacu PAD Sulbar.

Ia mengatakan, Sulbar memiliki tiga kebun kakao yang dikembangkan menjadi salah satu sumber PAD Sulbar.

"Kebun kakao yang ada di Sulbar tersebut akan terus dikembangkan fasilitasnya oleh pemerintah melalui anggaran APBD seperti yang dilaksanakan tahun ini, agar dapat semakin berkembang dimasa yang akan dating," katanya.

Menurut dia, kebun percontohan tidak perlu ditambah luasnya tapi dimaksimalkan fungsinya dan harus diberikan perlakuan, tanaman mesti diperbaiki kalau perlu diganti karena sudah ada sambung pucuk.

Zonny mengatakan, kebun induk kakao yang ada di Kabupaten Polman tersebut sebelumnya dibangun dengan memanfaatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat melalui kementerian pertanian.

Bantuan anggaran pembangunan kebun induk kakao tersebut memanfaatkan anggaran APBN sekitar Rp3 miliar pada 2012.

"Kebun induk kakao yang akan dibangun pemerintah di Sulbar tersebut memanfaatkan lahan sekitar 50 hektare dan akan menjadi lokasi yang menjadi pengadaan benih kakao di Sulbar.

Kebun induk kakao itu telah menyediakan benih kakao kepada petani itu beroperasi yang setiap tahun ditargetkan mampu memberikan pendapatan bagi APBD Sulbar mencapai Rp100 juta.

Ia berharap pendapatan dari sektor perkebunan akan semakin meningkat ditopang dari pendapatan yang disumbangkan kebun induk kakao yang juga sangat bermanfaat bagi petani untuk memenuhi kebutuhan benihnya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024