Makassar (ANTARA Sulsel) - Dinas Kebakaran Kota Makassar menyebutkan kasus kebakaran yang terjadi selama empat tahun terakhir 2011 hingga pertengahan 2015 mencapai 825 kasus dengan kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 triliun.

"Untuk 2015 mencapai 112 kasus termasuk kejadian kebakaran di Jalan Kumala pada kemarin malam yang menambah catatan kasus kebakaran di Makassar," kata Staf Bidang Operasi Disdamkar Makassar, Dian Pratiwi di Makassar, Kamis.

Kebakaran yang terjadi di Jalan Kumala II Kecamatan Tamalate, Makassar pada Rabu malam 2 September 2015 diduga disebabkan tabung gas yang meledak saat memasak lalu ditinggal pemiliknya, merupakan data akhir yang masuk cacatan awal September 2015.

Berdasarkan data 2011 musibah kebakaran terjadi sebanyak 160 kali di sejumlah titik di Kota Makassar, kemudian pada 2012 terjadi 148 kasus, selanjutnya 2013 terdapat sedikitnya 175 kasus kebakaran.

Sementara di 2014 mencapai 230 kasus, tahun tersebut merupakan kasus terbanyak dibanding tahun sebelumnya. Bila ditotal jumlah kasus selama empat tahun hingga pertengahan tahun 2015 ditotalkan mencapai 825 kasus kebakaran.

"Data yang dihimpun untuk kasus kebakaraan terakhir di jalan Kumala II mencapai 35 habis terbakar dengan 114 Kepala Keluarga. Kerugian dalam musibah itu ditaksir Rp500 juta, dan tidak ada korban jiwa," tambah Dian.

Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar Imran Samad menuturkan pihaknya menyatakan berdasarkan data tersebut, kerugian harta benda ditaksir mencai Rp1,5 trilun dan korban jiwa mencapai puluhan jiwa.

Selain itu sebagai kepala Damkar kesatuannya masih membutuhkan tambahan armada termasuk personil dalam menjaga kondisi kota dari musibah kebakaran. Sejauh ini penambahan armada ada 28 unit sementara proses pengadaan.

"Bila armada bertambah tentu jumlah personil juga ikut ditambah. Misalnya supir pada 28 armada dikali tiga kali pergantian serta penambahan `fire fighters` dan fire housenya. Jumlah personil saat ini 270 fire fighter," sebutnya.

Kakak kandung Ketua KPK Non aktif ini melanjutkan dinas pemadam seharusnya memiliki 106 unit armada untuk melayani 1,6 juta jiwa penduduk kota Makassar. Selain itu, diperlukan penambahan posko pemadam yang dilengkapi dengan fasilitas memadai karena siaga 24 jam.

"Hitungannnya satu unit armada melayani 1.500 jiwa itu standar asia, kalau internasional 10 ribu jiwa. Penambahan posko juga diperlukan mengingat lokasi pada program Carester harus ada dienam titik. Posko Carester ini tergabung Damkar, Dishub, Satpol PP, Ambuulance, Kesehatan dan BPBD," bebernya.

Dirinya menyarankan masyarakat agar terus waspada melihat kondisi musim kemarau dengan cuaca sangat panas berpotensi terjadinya kebakaran. Untuk itu warga harus terus waspada sedini mungkin seperti jangan meninggalkan kompor saat menyala dan jauhkan korek dari anak-anak serta lainnya.

Penyebab lain juga bisa ditimbulkan karena sambungan listrik asal-asalan hingga terjadinya korsleting, membakar sampah bukan pada tempatnya, penggunaan obat nyamuk bakar disimpan sembarangan serta pemeriksaan rutn instalasi listrik.

"Kebakaran sering terjadi karena `Human Error` atau kelalaian masyarakat, kami selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat melalui media, masjid dan tim di kecamatan agar warga bisa terus waspada apalagi ini di musim kemarau dan sangat rawan," ucapnya menyarankan.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024