Makassar (ANTARA Sulsel) - Mahasiswa Indonesia ikut memeriahkan dan memperkenalkan sejumlah warisan budaya asli Tanah Air pada Festival Budaya Bangsa di Universitas Qasim University Saudi Arabia, 31 Januari -2 Februari 2016.
"Kami sengaja memajang beberapa karya seni budaya seperti pakaian adat, senjata tradisional, anglung, minimatur andong, becak, sepeda ontel, peta Indonesia, patung garuda, wayang kulit dan uang rupiah," jelas Koordinator Mahasiswa Indonesia di Arab Saudi, Fadli Multazam, dalam surat elektroniknya di Makassar, Rabu.
Selain itu, kata dia, mahasiswa Indonesia yang berjumlah sebanyak 45 orang ini juga menghadirkan dan memperkenalkan beberapa permainan tradisional mulai dari enrang (longga) dan gasing tradisional, termasuk olah raga asli Indonesia yakni pencak silat.
"Sebagai warga Indonesia yang melanjutkan kuliah diluar negeri, kami tidak lupa dengan budaya kita meski jauh diperantauan," katanya.
Mengenai tanggapan dan respon masyarakat atau peserta dari berbagai negara terhadap karya budaya yang ditampilkan, dirinya mengaku mendapat respon yang luar biasa dari para peserta dan mahasiswa asing.
Bahkan tidak hanya disambut tawa dan tepuk tangan, para pengunjung dan mahasiswa dari negara lain juga begitu kagum dengan negara Indonesia yang memiliki begitu banyak aneka ragam budaya.
Pihaknya juga berharap dengan keterlibatan mereka di festival ini membuat Indonesia bisa lebih dikenal jauh. Sekaligus diharapkan semoga mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani study di Qassim saat ini bisa memberikan pengorbanan yang nyata dan persembahan yang lebih berarti bagi ummat dan bangsa kedepan.
"Para pengunjung mengaku kagum melihat penampilan teman-teman mahasiswa Indonesia. Untuk mahasiswa Indonesia di Arab Saudi, kita tentu berharap lebih berarti saat kembali ke kampung halamanya masing-masing,"ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk acara festival ini memang lebih bergengsi. Sebab diikuti sedikitnya 17 negara seperti Arab Saudi, Indonesia, Filipina, Pakistan, China, Pantai Gading, Mesir, Kosova,Gambia, Tajikistan, Afghanistan. Canada, Suriah, Senegal. Yaman, Maladewa, dan Burkina Faso.
`Tentu suatu kebahagian bisa memperkanalkan berbagai seni budaya asli Indonesia di dunia internasional," sebutnya.
"Kami sengaja memajang beberapa karya seni budaya seperti pakaian adat, senjata tradisional, anglung, minimatur andong, becak, sepeda ontel, peta Indonesia, patung garuda, wayang kulit dan uang rupiah," jelas Koordinator Mahasiswa Indonesia di Arab Saudi, Fadli Multazam, dalam surat elektroniknya di Makassar, Rabu.
Selain itu, kata dia, mahasiswa Indonesia yang berjumlah sebanyak 45 orang ini juga menghadirkan dan memperkenalkan beberapa permainan tradisional mulai dari enrang (longga) dan gasing tradisional, termasuk olah raga asli Indonesia yakni pencak silat.
"Sebagai warga Indonesia yang melanjutkan kuliah diluar negeri, kami tidak lupa dengan budaya kita meski jauh diperantauan," katanya.
Mengenai tanggapan dan respon masyarakat atau peserta dari berbagai negara terhadap karya budaya yang ditampilkan, dirinya mengaku mendapat respon yang luar biasa dari para peserta dan mahasiswa asing.
Bahkan tidak hanya disambut tawa dan tepuk tangan, para pengunjung dan mahasiswa dari negara lain juga begitu kagum dengan negara Indonesia yang memiliki begitu banyak aneka ragam budaya.
Pihaknya juga berharap dengan keterlibatan mereka di festival ini membuat Indonesia bisa lebih dikenal jauh. Sekaligus diharapkan semoga mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani study di Qassim saat ini bisa memberikan pengorbanan yang nyata dan persembahan yang lebih berarti bagi ummat dan bangsa kedepan.
"Para pengunjung mengaku kagum melihat penampilan teman-teman mahasiswa Indonesia. Untuk mahasiswa Indonesia di Arab Saudi, kita tentu berharap lebih berarti saat kembali ke kampung halamanya masing-masing,"ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk acara festival ini memang lebih bergengsi. Sebab diikuti sedikitnya 17 negara seperti Arab Saudi, Indonesia, Filipina, Pakistan, China, Pantai Gading, Mesir, Kosova,Gambia, Tajikistan, Afghanistan. Canada, Suriah, Senegal. Yaman, Maladewa, dan Burkina Faso.
`Tentu suatu kebahagian bisa memperkanalkan berbagai seni budaya asli Indonesia di dunia internasional," sebutnya.