Mamuju (ANTARA Sulbar) - Peluang investasi komoditi kakao di Provinsi Sulawesi Barat terbuka lebar karena didukung infrastruktur yang sudah lebih memadai dari sebelumnya.

"Peluang investasi kakao bagi para investor terbuka lebar karena dukungan infrastruktur yang sudah dibangun pemerintah," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Ir Tanawali, di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, dukungan infrastruktur ditandai dengan dibangunnya sarana transportasi seperti bandara Tampapadang Mamuju yang panjang landasannya kini mencapai 2.500 meter.

Kemudian sarana pelabuhan Belang Belang Mamuju yang memiliki kapasitas mencapai 10 ribu ton setelah terus dibangun pemerintah.

Selain itu jalan trans sulawesi di Provinsi Sulbar sudah mulus dilalui, dengan demikian kendala distribusi kakao petani tidak menjadi masalah sehingga peluang investasi kakao semakin terbuka lebar.

"Pemerintah tetap berharap agar kakao menjadi andalan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga investasi harus terus didorong mendukung komoditi itu dikelola maksimal, dan dipasarkan dengan kualitas lebih memadai," katanya.

Menurut dia, pemerintah di Sulbar selama beberapa tahun terus berupaya meningkatan mutu dan produksi kakao melalui program nasional peningkatan mutu dan produksi kakao, dengan harapan investor tertarik mengelola komoditi kakao Sulbar untuk dapat berkualitas ekpor.

"Peluang investasi juga didukung karena pemerintah telah menyediakan alat fermentasi kakao untuk meningkatkan kualitas kakao dengan penerapan teknologi pascapanen dan peningkatan mutu melalui sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), dan pembangunan industri coklat setengah jadi," katanya.

Ia berharap investor dari tingkat nasional maupun luar negeri dapat berinvestasi mengelola kakao yang ada di Sulbar dengan tingkat produktvitas 1,5 ton perhektare dan luas mencapai 180 ribu hektare.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024