Mamuju (ANTARA Sulbar) - Seorang wartawan Tabloid Investigasi, Musroho (32 th) merasa diintimidasi oleh kepala Badan Koordinator Penyuluh (Bakorluh) Provinsi Sulawesi Barat, Musa, setelah berusaha melakukan konfirmasi proyek pembangunan UPTD Balai Pelatihan Penyuluh dengan pagu anggaran 7 milyar yang di plot melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2016.

"Saya ke kantor Bakorluh tepat pukul 09.00 Wita. Awalnya baik-baik saja, tetapi setelah saya bertanya tentang pembangunan kantor Balai Pelatihan Penyuluh tersebut, dia (Musa.red) malah marah-marah dan mengancam saya dengan kata-kata yang tak senonoh," kata Musraho kepada sejumlah wartawan di Mamuju, Senin.

Musraho mengaku diperlakukan tidak etis oleh Kepala Bakorluh Sulbar, saat dirinya ingin mengkonfirmasi terkait pembangunan kantor Balai Pelatihan Penyuluh yang terletak di Kecamatan Kalukku, Mamuju.

Ia mengaku, Kepala Bakorluh Sulbar juga sempat mengeluarkan kata-kata mengancam, sambil mengusir dua wartawan yang hendak meliput kejadian ini.

"Saya disuruh keluar, terus dikata-katai dengan ungkapan kurang bagus. Dia mau potong kepala saya dan mengancam ingin membunuh. Padahal, kami hanya menjalankan tugas dengan baik," ujarnya.

Ketua Ikatan Jurnalis Sulbar, Irham Azis mengaku tidak respek dengan perlakuaan kepala dinas yang telah melakukan intimidasi, apalagi mengeluarkan ancaman terhadap wartawan.

"Belum tuntas persoalan yang menimpa wartawan MNCTV di Matra, kini muncul masalah baru. Ini tak bisa dididamkan sehingga harus dilaporkan ke aparat penegak hukum," kata Irham.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Bakorluh Sulbar, Musa, belum dapat dikonfirmasi, Nomor Handphone miliknya masih berada di luar jangkauan.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024