Makassar (Antara Sulsel)- Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) mengagendakan membangun laboratorium khusus cabang olahraga pencak silat untuk semakin memperkenalkan olahraga asli Indonesia tersebut itu ke dunia internasional kedepan.

Anggota Formatur PB IPSI sekaligus Ketua IPSI Sulsel, Syamsu Rizal di Makassar, Senin, menyatakan jika di Belanda itu ternyata banyak tersimpan atau tercatat nama pendekar-pendekar yang dulunya oleh pihak Belanda dicap sebagai pemberontak pada masa penjajahan.

"Kita ingin bang,un satu laboratorium, khusus pencak silat yang mana ada penelitian tentang akar budaya dari pencak silat. Pendekar-pendekar yang mereka sebut pemberontak, tercatat disana dan kita gali untuk membuat semacam legal draff,"katanya.

Ketua IPSI Sulsel itu menjelaskan, jika pengembagan pencak silat di Indonesia itu sudah saat berorientasi prestasi yang menembus dunia.

Namun demikian, kata dia, tentunya tetap harus mempertahankan budaya yang memang menjadi ciri khas dari cabang tersebut.

"Memang blue print pengembangan pencak silat di Indonesia itu sudah saatnya beriorentasi ke prestasi internasional. Itupun yang menjadi fokus utama kita untuk membawa pencak silat dipertandingkan secara resmi di olimpiade," ujarnya.

Sebelumnya, dalam Musyawarah Nasional (Munas) IPSI ke-XIV di Inna Grand Beach Hotel Sanur Bali, membawa Prabowo Subianto kembali terpilih sebagai Ketua Uumum PB IPSI masa periode 2016-2020.

Selanjutnya Syamsu Rizal, terpilih sebagai anggota formatur PB IPSI bersama tujuh pengurus lainnya untuk mendampingi kepengurusan baru dibawa kendali Prabowo Subianto.

Dari delapan yang terpilih sebagai anggota formatur, berikut ini nama-nama formatur kepengurusan yang baru PB IPSI lainnya yakni terdiri dari empat pengurus Pengprov, terdiri dari Jawa Timur, Husli Abdullah, Kalimantan Barat, Sutopo, Sulawesi Selatan, Dr Syamsu Rizal Mi, Bengkulu, Dr Juan Rasugi Syam.

Selanjutnya dari perguruan besar, Tedi Suratmaji serta perwakilan PT IPSI, Brigjen TNI Purn Abdul Hamid, Brigjen TNI Bambang S Anggono mewakili Perguruan Historis, dan terahir, Prof Dr Siswantoyo mewakili Perguruan Perisai Putih.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024