Kupang (Antara Sulsel) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, mengakui komitmen Pemerintah Pusat untuk pembangunan daerah 3T (Terdepan Terluar Tertinggal) semakin nyata dirasakan masyarakat di provinsi itu.
"Komitmen membangun dari pinggiran yang digagas humanis Bapak Presiden Joko Widodo makin realistis dan membuka ruang lebar membangun Indonesia di Nusa Tenggara Timur," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat.
Gubernur dua periode tersebut mengatakan hal itu terkait dukungan pemerintah pusat untuk membangun dari daerah 3T di provinsi yang berbatasan langsung dengan dua negara, Australia dan Timor Leste itu.
Ia menyebut, sejumlah proyek strategis nasional telah dibangun seperti infrastruktur jalan sabuk perbatasan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) serta bendungan-bendungan besar di Pulau Timor.
Kemudian pembangunan jembatan, dermaga marina, pelabuhan dan bandara di Provinsi Selaksa Nusa juga telah mendapat dukungan dari Pusat, katanya.
"Semua dukungan infrastruktur ini membuat konektivitas antarwilayah di daerah kepulauan kita terus membaik yang tentu berdampak pada sektor-sektor lainnya," katanya.
Selain itu, berbagai event nasional maupun internasional setempat yang menghadirkan para pejabat tinggi negara telah membuat provinsi itu semakin berkibar dan dikenal berbagai masyarakat dunia.
"Bapak Presiden, para pejabat tinggi negara serta pelaku bisnis semakin berdatangan dan kehadiran mereka menunjukkan bahwa Indonesia mulai dibangun di NTT agar semakin maju dan bermartabat," katanya.
Di sisi lain, Gubernur Lebu Raya menilai dukungan pembangunan dari Pusat itu telah membawa semangat bagi pemerintah dan masayrakatnya untuk terus bekerja membangun daerah secara bersama-sama.
Ia memastikan bahwa pemerintahannya terus bekerja mewujudkan pembangunan melalu enam tekad (sebagai provinsi jagung, ternak, koperasi, kelautan dan perikanan, cendana, dan pariwisata) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Enam tekad pembangunan yang kami bumikan dan kerjakan ini adalah jalan menegembalikan masyarakat NTT ke akar asalnya, karena identitas dan martabat kita ada di dalam tekad-tekad itu," katanya.
"Komitmen membangun dari pinggiran yang digagas humanis Bapak Presiden Joko Widodo makin realistis dan membuka ruang lebar membangun Indonesia di Nusa Tenggara Timur," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat.
Gubernur dua periode tersebut mengatakan hal itu terkait dukungan pemerintah pusat untuk membangun dari daerah 3T di provinsi yang berbatasan langsung dengan dua negara, Australia dan Timor Leste itu.
Ia menyebut, sejumlah proyek strategis nasional telah dibangun seperti infrastruktur jalan sabuk perbatasan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) serta bendungan-bendungan besar di Pulau Timor.
Kemudian pembangunan jembatan, dermaga marina, pelabuhan dan bandara di Provinsi Selaksa Nusa juga telah mendapat dukungan dari Pusat, katanya.
"Semua dukungan infrastruktur ini membuat konektivitas antarwilayah di daerah kepulauan kita terus membaik yang tentu berdampak pada sektor-sektor lainnya," katanya.
Selain itu, berbagai event nasional maupun internasional setempat yang menghadirkan para pejabat tinggi negara telah membuat provinsi itu semakin berkibar dan dikenal berbagai masyarakat dunia.
"Bapak Presiden, para pejabat tinggi negara serta pelaku bisnis semakin berdatangan dan kehadiran mereka menunjukkan bahwa Indonesia mulai dibangun di NTT agar semakin maju dan bermartabat," katanya.
Di sisi lain, Gubernur Lebu Raya menilai dukungan pembangunan dari Pusat itu telah membawa semangat bagi pemerintah dan masayrakatnya untuk terus bekerja membangun daerah secara bersama-sama.
Ia memastikan bahwa pemerintahannya terus bekerja mewujudkan pembangunan melalu enam tekad (sebagai provinsi jagung, ternak, koperasi, kelautan dan perikanan, cendana, dan pariwisata) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Enam tekad pembangunan yang kami bumikan dan kerjakan ini adalah jalan menegembalikan masyarakat NTT ke akar asalnya, karena identitas dan martabat kita ada di dalam tekad-tekad itu," katanya.