Makassar (Antara Sulsel) - Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Joko Supriyono mengatakan perkebunan sawit rakyat adalah bagian penting dalam sektor kelapa sawit nasional.

"Pertumbuhan perkebunan sawit rakyat semakin signifikan. Karena itu, program peningkatan produktivitas kelapa sawit tidak boleh melupakan petani," kata Joko jelang penyelenggaraan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-13  di Nusa Dua Bali, 1-3 November 2017, dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Selasa.

Karena itu, kata Joko, dalam upaya meningkatkan produktivitas, kebun rakyat harus dilibatkan dan perlu kerjasama antara petani dengan perusahaan besar sawit yang baik akan menjamin keberlanjutan sektor penyumbang devisa terbesar tersebut.

"Hanya dengan kerjasama yang baik antara perusahaan dan petani, sektor sawit nasional akan semakin maju," katanya.
 
Terkait hal tersebut, IPOC 2017 mengangkat tema Growth through Productivity: Partnership with
Smallholders.

Menurut Joko,  industri kelapa sawit nasional makin membuktikan peran dan sumbangsihnya bagi perekonomian Indonesia, khususnya pengurangan kemiskinan. Kendati demikian, program peningkatan produktivitas dan daya saing merupakan sebuah keniscayaan.

"Jika tidak, minyak sawit Indonesia akan berat menghadapi persaingan global," lanjutnya.

Joko mengingatkan bahwa dalam peningkatan produktivitas tentu terkandung strategi dan mekanisme agar pengelolaan perkebunan kelapa sawit semakin efektif dan efisien sehingga daya saing pun ikut terdongkrak.

Meskipun persaingan minyak nabati dunia di masa yang akan datang semakin ketat dan dinamis, Joko Supriyono optimistis bahwa tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik. Terutama, sepanjang terjalin kerja sama yang erat antara perusahaan skala besar dan perkebunan rakyat.
       
"Karena itu,  pentingnya peningkatan produktivitas kelapa sawit harus menjadi gerakan nasional  yang melibatkan perusahaan skala besar maupun perkebunan rakyat," katanya.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024