Makassar (Antaranews Sulsel) - Sejumlah jajaran lingkup Pemerintah Kota Makassar bersama ratusan warga melaksanakan salat sunnah gerhana bulan (Khusuf) super `blue blood moon` usai Salat Isya berjamaah di lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu malam.
Seluruh jajaran pemerintah mulai dari tingkatan RT dan RW, Lurah, Camat, pejabat pemerintahan, Sekda, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal, serta warga kota ikut hadir untuk melaksanakan salat sunnah gerhana diimami Ustadz Masykur Yusuf.
Sebelum pelaksanaan salat tersebut, dilaksanakan zikir dan doa bersama diiringi oleh Marawis santri pondok pesantren tahfiz Al Markaz Al Islami Jendral Muh Yusuf dan Masjid Taqwa.
Sejumlah warga terlihat antusias sambil berswa foto berlatar belakang gerhana. Mereka menyaksikan fenomena alam yang hanya terjadi sekali 152 tahun tersebut.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto usai menunaikan salat sunnah gerhana kepada wartawan menuturkan sangat bersyukur pelaksanakan salat berjalan dengan lancar.
"Tadinya kita akan pakai tribun karebosi karena diperkirakan hujan, namun kehendak Allah SWT lain dan merestui kita untuk salat di lapangan Karebosi," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, bilamana terjadi hujan maka Kota Makassar akan sangat rawan banjir berdasar pada prediksi air laut pasang hingga 1,5 meter akan naik kepermukaan hingga meluber ke daratan.
"Bersyukur hujan tidak turun, beberapa daerah di Makassar akan banjir karena air laut pasang bila hujan benar-benar terjadi. Ini semua karena kehendak Allah SWT meridhoi kami semua warga kota," ujarnya.
Tidak hanya di lapangan kerebosi, salat sunnah gerhana juga dilaksanakan di berbagai tempat salah satunya di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Ratusan mahasiswa juga menunaikan salat.
Berdasarkan pantauan sejumlah warga dan pengguna jalan diatas jembatan layang menikmati fenomena alam saat prosesi gerhana terjadi baik di jalan raya maupun di pemukiman warga setempat.
Seluruh jajaran pemerintah mulai dari tingkatan RT dan RW, Lurah, Camat, pejabat pemerintahan, Sekda, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal, serta warga kota ikut hadir untuk melaksanakan salat sunnah gerhana diimami Ustadz Masykur Yusuf.
Sebelum pelaksanaan salat tersebut, dilaksanakan zikir dan doa bersama diiringi oleh Marawis santri pondok pesantren tahfiz Al Markaz Al Islami Jendral Muh Yusuf dan Masjid Taqwa.
Sejumlah warga terlihat antusias sambil berswa foto berlatar belakang gerhana. Mereka menyaksikan fenomena alam yang hanya terjadi sekali 152 tahun tersebut.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto usai menunaikan salat sunnah gerhana kepada wartawan menuturkan sangat bersyukur pelaksanakan salat berjalan dengan lancar.
"Tadinya kita akan pakai tribun karebosi karena diperkirakan hujan, namun kehendak Allah SWT lain dan merestui kita untuk salat di lapangan Karebosi," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, bilamana terjadi hujan maka Kota Makassar akan sangat rawan banjir berdasar pada prediksi air laut pasang hingga 1,5 meter akan naik kepermukaan hingga meluber ke daratan.
"Bersyukur hujan tidak turun, beberapa daerah di Makassar akan banjir karena air laut pasang bila hujan benar-benar terjadi. Ini semua karena kehendak Allah SWT meridhoi kami semua warga kota," ujarnya.
Tidak hanya di lapangan kerebosi, salat sunnah gerhana juga dilaksanakan di berbagai tempat salah satunya di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Ratusan mahasiswa juga menunaikan salat.
Berdasarkan pantauan sejumlah warga dan pengguna jalan diatas jembatan layang menikmati fenomena alam saat prosesi gerhana terjadi baik di jalan raya maupun di pemukiman warga setempat.