Makassar (ANTARA) - Penanggulangan aksi terorisme di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin digelar dengan melibatkan sekitar 700 personel gabungan untuk pembebasan sandera pihak teroris.
"Kegiatan ini merupakan salah satu dari tiga jenis latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang ke-102 dengan melibatkan semua unsur di bandara, " kata Komisaris PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Muchtar Ngabalin disela apel persiapan PKD di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, latihan PKD rutin dilakukan dua kali setahun dan baru pertama kali dilaksanakan pada sore hingga tengah malam nanti.
Menurut dia, pentingnya PKD untuk melatih dan menguji kemampuan para personil bandara apabila terjadi keadaan darurat di bandara.
Pada kegiatan tahap pertama "aviation security exercise" digelar di kawasan `drop zone` atau penurunan penumpang. Sesi ini menampilkan adanya mobil pick up yang membawa bahan peledak dan di kawal oknum teroris dengan menggunakan mobil lainnya.
Petugas keamanan bandara mendeteksi adanya muatan barang terlayani itu dan menahan mobil berikut sopir ya, namun tiba-tiba peluru melesat dari dari pengemudi bersenjata api dari arah belakang mobil pick up.
Sementara bus Sriwijaya Air yang mengangkut pilot dan kru pesawat disandera oknum teroris dan meminta pihak bandara agar membebaskan dua orang tahanan teroris yang baru mendarat demo bandara.
Namun aksi teroris itu mampu dibatalkan petugas keamanan bandara yang sigap mengepung bus yang didalamnya terdapat pilot Sriwijaya Air yang terkena luka tembak di kakinya.
Tak lama kemudian, tim ji handak tiba di lokasi dan oknum teroris diamankan petugas. Tim jihandak melumpuhkan bom dengan sistem robotis dengan penekanan tombol Direktur Operasi PT Angkasa Pura Wendo Asrul Rose.
Setelah penyerahan status aman pihak kepolisian setempat, sesi pertama dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan sesi kedua latihan penanganan kebakaran gedung (Fire Building Exercise) yang berlokasi di Hotel Ibis Bandara dan latihan penanganan kecelakaan pesawat (Aircraft Accident Exercise) yang berlokasi di area sisi udara atau pada runway 21.
"Tiga latihan tersebut dilaksanakan selama satu hari mulai pukul 17.00 hingga 24.00 WITA," kata Direktur Operasi PT Angkasa Pura Wendo Asrul Rose pada kesempatan yang sama.
Menurut dia, tantangan pada latihan kali ini yaitu waktu pelaksanaan diambil pada malam hari dengan melibatkan pihak personel internal maupun eksternal yang terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee dari PT Angkasa Pura l (Persero).
Selain itu juga melibatkan pihak TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin, Perum LPPNPI, Polri, Basarnas, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Imigrasi Makassar, Kantor Bea Cukal Makassar, maskapai yaitu Sriwijaya Air, serta beberapa rumah sakit di sekitar Bandara Sultan Hasanuddin.