Mahasiswa program beasiswa Kemenlu temui Pj Wali Kota Makassar
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 12 orang mahasiswa program beasiswa Seni Budaya Kementrian Luar Negeri menemui Pj Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb untuk bersilaturahmi, Senin.
Kepala Subdit Sosial Budaya Direktorat Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI Meylia Wulandari mengatakan ke-12 mahasiswa Beasiswa Seni Budaya Luar Negeri ini datang ke Makassar untuk memperlajari berbagai kesenian daerah Sulawesi.
"Kami dari Kemenlu berkewajiban membawa dan memperkenalkan dua belas mahasiswa ini ke Pemerintah kota Makassar sekaligus bersilaturahmi dan meminta izin untuk belajar," kata Meylia.
Meylia menuturkan, selain Makassar, ada beberapa kota lain yang ditunjuk sebagai tempat mempelajari adat istiadat, seni tari, budaya, dan kearifan lokal.
"Ada enam kota yang kita tunjuk sebagai studi kesenian budaya daerah diantaranya, Yogyakarta, Bali, Banyuwangi, Padang, Kutai Kartanegara dan Makassar. Jumlahnya ada 72 orang dari 42 negara," bebernya.
Dia berharap selama mereka berada di Makassar dilibatkan dalam berbagai kegiatan kesenian, budaya, dan diperkenalkan nilai-nilai positif yang ada di Makassar.
Bertepatan bulan suci seperti ini,
Meylia mengatakan, mahasiswa tersebut sengaja didatangkan di bulan Ramadan agar mereka dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat muslim di Indonesia walaupun mayoritas tapi moderat.
"Dari dua belas peserta dari luar negeri ada tiga mahasiswa muslim, ini juga yang ingin kita perlihatkan biar mereka rasakan bagaimana hidup bertoleransi, sambil menikmati berbagai hidangan buka puasa," ujarnya.
Sementara itu Pj Wali Kota Makassar M Iqbal S Suhaeb yang baru menjalankan tugas dihari pertamanya menyambut baik kedatangan kedua belas mahasiswa di rujab.
Iqbal berharap selama mereka berada tiga bulan di Makassar selain nempelajari adat istiadat dan seni budaya, mahasiswa ini juga menikmati berbagai sajian kuliner khas Makassar dan suasana Kota Anging Mamiri.
"Kami berharap selama berada di Makassar mereka bisa mempelajari adat istiadat seni budaya, kami juga mempersilahkan mencicipi aneka kuliner khas Makassar, seperti Pallu Basa, Coto dan lain lain," harap dia.
Mahasiswa ini rencananya berada selama tiga bulan belajar di Makassar, setelah itu mereka akan kembali ke Banyuwangi untuk melakukan pagelaran kesenian daerah yang telah dikunjunginya.
Kepala Subdit Sosial Budaya Direktorat Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI Meylia Wulandari mengatakan ke-12 mahasiswa Beasiswa Seni Budaya Luar Negeri ini datang ke Makassar untuk memperlajari berbagai kesenian daerah Sulawesi.
"Kami dari Kemenlu berkewajiban membawa dan memperkenalkan dua belas mahasiswa ini ke Pemerintah kota Makassar sekaligus bersilaturahmi dan meminta izin untuk belajar," kata Meylia.
Meylia menuturkan, selain Makassar, ada beberapa kota lain yang ditunjuk sebagai tempat mempelajari adat istiadat, seni tari, budaya, dan kearifan lokal.
"Ada enam kota yang kita tunjuk sebagai studi kesenian budaya daerah diantaranya, Yogyakarta, Bali, Banyuwangi, Padang, Kutai Kartanegara dan Makassar. Jumlahnya ada 72 orang dari 42 negara," bebernya.
Dia berharap selama mereka berada di Makassar dilibatkan dalam berbagai kegiatan kesenian, budaya, dan diperkenalkan nilai-nilai positif yang ada di Makassar.
Bertepatan bulan suci seperti ini,
Meylia mengatakan, mahasiswa tersebut sengaja didatangkan di bulan Ramadan agar mereka dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat muslim di Indonesia walaupun mayoritas tapi moderat.
"Dari dua belas peserta dari luar negeri ada tiga mahasiswa muslim, ini juga yang ingin kita perlihatkan biar mereka rasakan bagaimana hidup bertoleransi, sambil menikmati berbagai hidangan buka puasa," ujarnya.
Sementara itu Pj Wali Kota Makassar M Iqbal S Suhaeb yang baru menjalankan tugas dihari pertamanya menyambut baik kedatangan kedua belas mahasiswa di rujab.
Iqbal berharap selama mereka berada tiga bulan di Makassar selain nempelajari adat istiadat dan seni budaya, mahasiswa ini juga menikmati berbagai sajian kuliner khas Makassar dan suasana Kota Anging Mamiri.
"Kami berharap selama berada di Makassar mereka bisa mempelajari adat istiadat seni budaya, kami juga mempersilahkan mencicipi aneka kuliner khas Makassar, seperti Pallu Basa, Coto dan lain lain," harap dia.
Mahasiswa ini rencananya berada selama tiga bulan belajar di Makassar, setelah itu mereka akan kembali ke Banyuwangi untuk melakukan pagelaran kesenian daerah yang telah dikunjunginya.