Makassar (ANTARA) - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulawesi Selatan ikut menyambut gembira program kewajiban penggunaan biodiesel oleh pemerintah karena dapat mengangkat harga kelapa sawit di tingkat petani.
Kepala Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulsel, Sulaiman Husain di Makassar, Senin, mengatakan penggunaan biodiesel untuk kebutuhan dalam negeri (tidak ekspor) dapat memperkuat nilai jual komoditas ini.
"Dalam dua bulan terakhir ini, harga biodiesel mengalami kenaikan. Khusus Sulsel misalnya dari harga awal selalu Rp800-900 perkilo kini sudah menembus Rp1.200 perkilo per TBS (tandan buah segar)," kata pria yang juga menjabat Sekjen Apkasindo itu.
Dari 22 provinsi penghasil sawit atau energi biodiesel, kata Sulaiman, Sulsel merupakan daerah dengan penjualan terendah atau paling kecil.
Penyebabnya, lanjut dia, Sulsel bukan merupakan pusat sawit namun sebagai sentra kakao.
"Tapi itu memberikan dampak yang positif bagi para petani sawit di daerah ini," ujarnya.
Berdasarkan perhitungan asosiasi, setiap penggunaan 10 persen biodiesel, dapat menambah pendapatan petani sebesar Rp420 per kilogram per TBS dengan asumsi harga minyak dunia dalam kondisi normal.
"Jadi kami begitu menyambut syukur dengan program mandatori biodiesel dari pemerintah ini. Kita tentu berharap harga semakin tinggi ke depan," katanya.