Malili (ANTARA) - Kepala Balai Besar Prasarana Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Ahmad Asiri mengatakan seluruh sarana dan prasarana jaringan air bersih yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui dana APBN terhitung 2013 hingga 2018 di Kabupaten Luwu Timur (Lutim) akan diserahkan fisiknya kepada Pemkab Lutim paling lambat April tahun ini.
Ahmad Asiri menyampaikan hal tersebut kepada anggota DPRD Luwu Timur serta organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendampingi kunjungan anggota Komisi III DPRD Luwu Timur Najamuddin, Heriyanti Harun dan Andi Surono di ruang rapat gedung C, Kantor Balai Besar Sarana Prasarana Wilayah Sulsel di Makassar, Rabu (29/01)
Menurut Ahmad, keterlambatan penyerahan aset khusus perpipaan atau jaringan air bersih disebabkan prosesnya berjenjang.
"Bayangkan saja proses penyerahan aset pemerintah pusat yang dibangun di wilayah kabupaten kota di Indonesia pendataan awalnya di Kementrian PUPR, selanjutnya wajib mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan, sementara untuk sarana air bersih di Luwu Timur kami proses sejak 2013, Insya Allah tiga bulan ke depan atau April tahun ini seluruh aset perpipaan untuk jaringan air bersih akan kita serahkan asetnya," jelasnya.
Sementara Najamuddin Anggota DPRD Luwu Timur meminta agar aset perpipaan yang dibangun dengan anggaran APBN agar segera diserahkan kepada pemerintah Daerah, mengingat saat ini beberapa jaringan air bersih yang dibangun dari APBN sudah banyak yang rusak, sementara pihak Pemerintah daerah selaku pengguna manfaat tidak dapat mengeluarkan anggaran perbaikan.
"Jaringan perpipaan itu asetnya masih milik pemerintah pusat, sisi lain masyarakat hanya tahunya tanggung jawab pemerintah kabupaten, jika menunggu proses penyerahan Aset cukup berliku itu, kapan jaringan air bersih di Lutim bisa baik," tegas Najamuddin.
(*/Adv)