Mamuju (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, berhasil mengumpulkan zakat profesi dari medio Januari hingga Juli 2010 senilai Rp567 juta.
Ketua BAZ Mamuju, Drs.H. Arifin H.P. Dara di Mamuju, Selasa, mengataan, dalam tujuh bulan terakhir ini, pihaknya telah mengumpulkan zakat profesi para pegawai lingkungan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) se-Kabupaten Mamuju sebesar itu.
"Dana pembayaran zakat yang berhasil terkumpul setiap bulannya itu disalurkan kepada penerima zakat, di antaranya bantuan modal usaha, bantuan pendidikan, bantuan pengobatan, bantuan masjid, dan bantuan untuk Taman Pendidikan Al Quran (TPA)," kata dia.
Disebutkan, dari total dana zakat yang terkumpul, BAZ telah menyalurkan dana dengan jumlah sebesar RpRp512 juta lebih. Dengan demikian, total saldo hingga saat ini lebih dari Rp54 juta.
Dijelaskan, pembayaran zakat ini rutin setiap bulannya dikeluarkan untuk membantu para sejumlah fakir miskin dan anak kurang mampu maupun bantuan pengobatan bagi masyarakat penerima zakat dan pemberian biaya pendidikan bagi anak yatim piatu.
"Penyaluran zakat tersebut merupakan tanggung jawab BAZ yang pada 2010," katanya menandaskan.
Dijelaskan, dana yang terkumpul itu berasal dari sumbangan berbagai pihak, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) beragama Islam yang setiap bulan gajinya dipotong 2,5 persen.
Penyaluran zakat itu, kata dia, tidak asal mengeluarkan saja, tetapi sesuai dengan mekanisme penyalurannya sebagaimana ketentuan agama, yakni terdapat delapan golongan penerima wajib zakat. Mereka itu, di antaranya fakir, miskin, hamba sahaya, mualaf, dan fisabilillah.
Arifin mengemukakan sejak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyusun Peraturan Daerah tentang Zakat, kemudian penerbitan peraturan bupati, potensi pembayaran zakat yang masuk di BAZ mulai meningkat.
"Perda dan peraturan bupati ini memicu meningkatnya pembayaran zakat meski masih banyak pegawai lingkungan SKPD Kabupaten Mamuju yang mengabaikan pembayaran zakat itu," ungkapnya.
Dijelaskan, potensi zakat yang dikumpulkan masih didominasi oleh pegawai negeri beragama Islam, sedangkan keterlibatan pihak swasta hingga saat ini belum ada.
Arifin berharap agar pihak swasta atau penguasaha maupun orang kaya bisa menyalurkan zakatnya kepada BAZ karena peran serta mereka selama ini belum maksimal. "Hanya sebagian saja yang mau mengeluarkan zakatnya kepada yang memerlukan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui penyaluran BAZ ini selain dijamin terpercaya juga tak salah sasaran agar mampu menekan angka kemikiskinan.
"Zakat yang kita kumpulkan ini sangat membantu beban masyarakat, baik untuk membantu modal usaha, peningkatan pendidikan, maupun meringankan biaya pengobatan bagi masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan," pungkasnya. (T.KR-ACO/D007)
Berita Terkait
BPBD: Material longsor menutup jalan Trans Sulawesi di Mamuju Tengah
Rabu, 1 Mei 2024 13:36 Wib
Polres Mamuju Tengah menangkap tiga pelaku penyalahgunaan narkoba
Selasa, 30 April 2024 21:06 Wib
Bulog jamin stok beras di Mamuju aman hingga lima bulan ke depan
Senin, 29 April 2024 20:40 Wib
Kodim Mamuju menggelar Komsos ciptakan pilkada damai 2024
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib
Pemprov Sulbar lelang 44 kendaraan dinas untuk hasilkan PAD
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Pengusaha gula harap kunjungan Presiden ke Mamuju berdampak positif
Jumat, 26 April 2024 14:41 Wib
Bupati Mamuju optimistis produksi padi meningkat
Rabu, 24 April 2024 21:42 Wib
SMK Mamuju terima mobil listrik bantuan Presiden Jokowi
Rabu, 24 April 2024 21:33 Wib