Makassar (ANTARA) - Tujuh pakar mancanegara menjadi pembicara pada simposium Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, yang digelar secara virtual bersama Akuatrop, Universiti Malaysia Terengganu, Sabtu.
Para ahli itu adalah Prof James Bell (Victoria University of Wellington, Selandia Baru), Dr Judith S Weis (Universitas Rutgers, Newark NJ-AS), Dr Jean Yves Mevel (Wold Aquaculture Society-Asian Pasific Chapter (Was-APC)).
Selanjutnya Prof Dr Satoshi Asoka (Sekolah Pascasarjana Ilmu Pengetahuan Terpadu untuk Kehidupan, Universitas Hiroshima, Jepang), Prof Nick Paul (Universitas Sunshine Coast, Australia), dan Johnidy Ong (Co-founder, Chief Innovation Officer Cognr-Al dan Data Science Melbourne, Australia).
Simposium Sasional ke-8 dan Simposium Internasional ke-4 itu juga menghadirkan pembicara utama Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan-KKP Prof Sjarief Widjaja yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, mengatakan para pembicara berasal dari praktisi dan ilmuwan. Mereka memaparkan analisis berbasis pada hasil riset dan kebijakan.
"Dengan demikian, tentu hasil simposium diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi yang baru dan inovatif mengenai bagaimana pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di era pandemi dan pascapandemi COVID-19 mendatang," katanya.
Ia mengatakan pada saat pandemi semua sektor ekonomi mengalami keterpurukan, terutama pada sektor kelautan. Namun, Dwia percaya bahwa sektor kelautan akan bisa lebih dulu bangkit, karena Indonesia memiliki sumber daya laut melimpah.
Untuk itu, kata Dwia Aries Tina Pulubuhu, diperlukan penataan ulang dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan guna menjaga keanekaragaman biota laut.
Ketua panitia simposium Prof Dr Najamuddin mengatakan kegiatan itu memaparkan sebanyak 96 makalah nasional, terdiri atas 49 makalah dari internal Unhas, dan selebihnya berasal dari berbagai instansi, balai riset, dan universitas di Indonesia.
Makalah nasional terbanyak dari luar Unhas berasal dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP-STP) Jakarta, yakni mengirimkan sebanyak 13 makalah.
Sementara simposium internasional akan memaparkan 205 makalah internasional, terdiri atas 73 makalah dari Unhas, 8 makalah dari mitra Universitas Malaysia, selebihnya tersebar dari institusi termasuk dari Malaysia.
Makalah internasional terbanyak yang berasal dari luar Unhas yakni dari Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan-KKP, mengirimkan sebanyak 15 makalah, demikian Najamuddin.
Berita Terkait
BI Sulsel mendukung pengembangan sektor pertanian-perikanan-peternakan
Senin, 4 Maret 2024 0:21 Wib
BI optimalkan "cold chain" mendorong produksi perikanan tangkap Sulsel
Jumat, 1 Maret 2024 0:52 Wib
Pemkab Pangkep gelar peningkatan kapasitas UMKM pengolah perikanan
Senin, 26 Februari 2024 17:20 Wib
Unhas dan KKP perkuat ketahanan pangan sektor kelautan dan perikanan
Senin, 5 Februari 2024 19:39 Wib
Pemprov Sulsel akan membagikan 100 juta bibit ikan dan bangun 68 ribu rumpon
Senin, 15 Januari 2024 13:07 Wib
Pemprov Sulsel menyiapkan KUR Rp30 triliun untuk pertanian dan perikanan
Rabu, 3 Januari 2024 14:25 Wib
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel gandeng eFishery guna tekan stunting
Kamis, 21 Desember 2023 20:23 Wib
Pemprov Sulsel target 67 persen warga pesisir keluar dari kemiskinan pada 2024
Rabu, 13 Desember 2023 0:31 Wib