Desa Batulaya di Polewali Mandar luncurkan layanan berbasis digital
Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Desa Batulaya, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, meluncurkan inovasi layanan publik berbasis digital "Quick Respons Batulaya/QRB" untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, khususnya bagi warga yang bermukim jauh dari kantor desa.
Kepala Desa Batulaya Muhammad Sukriadi Azis, Selasa mengatakan, Pelaksanaan layanan QRB, didukung oleh sarana dan prasarana pendukung, antara lain kendaraan operasional roda dua, komputer jinjing, stiker rumah, telepon genggam call center serta petugas layanan.
"Pelayanan QRB dilakukan cepat dengan metode pelayanan langsung ke rumah warga, hanya dengan menggunakan telepon genggam masing-masing," kata Muhammad Sukriadi Azis.
Motivasi munculnya inovasi QRB itu kata Muhammad Sukriadi Azis, adalah berdasarkan keluhan masyarakat tentang waktu dan biaya mendapatkan layanan di kantor desa serta pemenuhan layanan yang berkebutuhan khusus dan layanan kedaruratan lainnya.
Sehingga kata Muhammad Sukriadi Azis, munculnya QRB, yang mampu menjawab dan menjadi solusi dari keluhan masyarakat.
"Inovasi pelayan publik yang kami ciptakan ini, jawaban keresahan warga Desa Batulaya yang berdomisili jauh dari kantor desa dan terbatas datang di kantor desa, salah satunya warga yang lanjut usia dan masyarakat menengah ke bawah," paparnya.
Sehingga lanjutnya, warga tidak perlu lagi mengisi surat-surat administrasi yang memang bisa diurus di rumah warga, kecuali ada layanan tertentu yang semua pihak wajib datang ke kantor desa, contohnya jual beli tanah.
"Proyeksi ke depan dengan menggunakan digitalisasi, kita akan ke Diskominfo untuk penyediaan website dan aplikasi khusus desa itu pelayanan administrasi yang bisa diakses oleh warga kami Desa Batulaya," jelas Muhammad Sukriadi Azis.
Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar yang ikut menghadiri peluncuran QRB menyambut positif inovasi pelayanan publik di tingkat pemerintahan desa yang mulai dilakukan di Desa Batulaya.
Pelayanan QRB itu kata Andi Ibrahim Masdar, merupakan terobosan pertama di Sulbar sehingga ia meminta, bagaimana desa lainnya dapat menerapkan hal yang sama, demi memberikan kemudahan setiap urusan masyarakat desa.
"Saya berharap semua desa di Polewali Mandar bisa melalukan ini, sehingga sangat mudah dan efisien dalam melayani masyarakat. Tidak ada lagi masyarakat mengeluh karena pelayanan dan demo ke kabupaten karena sudah terlayani di tingkat desa," terangnya.
"Saya sudah mengunjungi beberapa desa, Insya Allah kita targetkan 10 tiap bulan bisa menerapkan pola ini. Kiita akan menyisir desa di Kabupaten Polewali Mandar, dimulai dari desa Batulaya, mudah-mudahan inovasi yang sudah ada ini yang dapat diikuti dan dicontoh desa lainnya," urai Andi Ibrahim Masdar.
Kepala Desa Batulaya Muhammad Sukriadi Azis, Selasa mengatakan, Pelaksanaan layanan QRB, didukung oleh sarana dan prasarana pendukung, antara lain kendaraan operasional roda dua, komputer jinjing, stiker rumah, telepon genggam call center serta petugas layanan.
"Pelayanan QRB dilakukan cepat dengan metode pelayanan langsung ke rumah warga, hanya dengan menggunakan telepon genggam masing-masing," kata Muhammad Sukriadi Azis.
Motivasi munculnya inovasi QRB itu kata Muhammad Sukriadi Azis, adalah berdasarkan keluhan masyarakat tentang waktu dan biaya mendapatkan layanan di kantor desa serta pemenuhan layanan yang berkebutuhan khusus dan layanan kedaruratan lainnya.
Sehingga kata Muhammad Sukriadi Azis, munculnya QRB, yang mampu menjawab dan menjadi solusi dari keluhan masyarakat.
"Inovasi pelayan publik yang kami ciptakan ini, jawaban keresahan warga Desa Batulaya yang berdomisili jauh dari kantor desa dan terbatas datang di kantor desa, salah satunya warga yang lanjut usia dan masyarakat menengah ke bawah," paparnya.
Sehingga lanjutnya, warga tidak perlu lagi mengisi surat-surat administrasi yang memang bisa diurus di rumah warga, kecuali ada layanan tertentu yang semua pihak wajib datang ke kantor desa, contohnya jual beli tanah.
"Proyeksi ke depan dengan menggunakan digitalisasi, kita akan ke Diskominfo untuk penyediaan website dan aplikasi khusus desa itu pelayanan administrasi yang bisa diakses oleh warga kami Desa Batulaya," jelas Muhammad Sukriadi Azis.
Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar yang ikut menghadiri peluncuran QRB menyambut positif inovasi pelayanan publik di tingkat pemerintahan desa yang mulai dilakukan di Desa Batulaya.
Pelayanan QRB itu kata Andi Ibrahim Masdar, merupakan terobosan pertama di Sulbar sehingga ia meminta, bagaimana desa lainnya dapat menerapkan hal yang sama, demi memberikan kemudahan setiap urusan masyarakat desa.
"Saya berharap semua desa di Polewali Mandar bisa melalukan ini, sehingga sangat mudah dan efisien dalam melayani masyarakat. Tidak ada lagi masyarakat mengeluh karena pelayanan dan demo ke kabupaten karena sudah terlayani di tingkat desa," terangnya.
"Saya sudah mengunjungi beberapa desa, Insya Allah kita targetkan 10 tiap bulan bisa menerapkan pola ini. Kiita akan menyisir desa di Kabupaten Polewali Mandar, dimulai dari desa Batulaya, mudah-mudahan inovasi yang sudah ada ini yang dapat diikuti dan dicontoh desa lainnya," urai Andi Ibrahim Masdar.