Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cakap dari segi digitalnya dinilai menjadi "enabling factor" atau faktor yang memampukan Indonesia untuk sukses menjadi negara pintar (smart nation) di era digital yang serba cepat.
Untuk itu dibutuhkan program yang bisa mendorong jiwa kepemimpinan para ASN maupun pegawai khususnya yang berasal dari generasi muda di lembaga Kementerian dan Pemerintah Daerah untuk bisa tumbuh berbarengan dengan perkembangan digital.
"Saat ini merupakan momentum penting bagaimana menghasilkan program kepemimpinan digital yang bisa merangkul, responsif, terkait dengan kebutuhan stakeholder dalam rangka mewujudkan transformasi bersama dan menjadikan Indonesia negara digital dan smart nation yang lebih berdaya saing," kata Taufiq dalam sebuah acara virtual, Rabu.
Menurut Taufiq salah satu program yang harus didorong menciptakan "Smart ASN" adalah program Digital Leadership Academy (DLA) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) dengan sasaran para generasi muda.
Agar bisa mencapai visi reformasi birokrasi yang sejalan akselerasi transformasi digital maka diperlukan pengembangan talenta ASN yang saat ini masih berusia muda atau masuk dalam golongan generasi milenial dan generasi Z agar nantinya dalam 10 tahun ke depan pengambilan kebijakan yang tepat sasaran sesuai kondisi digitalisasi.
"Kita harap dengan adanya program ini kita bisa mengakselerasi para ASN yang semakin banyak milenial. Sekitar mungkin di 2030 akan ada 30 persen lebih ya ASN yang milenial, bahkan 50 persennya akan menjadi penggerak. Ini harus didukung agar mereka menjadi enabling factor dan enabling partner sejalan dengan transformasi digital yang menerapkan prinsip pemerintahan yang colaborative governance," kata Taufiq.
Pentingnya Indonesia menjadi negara pintar atau "Smart Nation" berkaca pada banyaknya proyeksi yang menyebutkan Indonesia akan memiliki peranan besar khususnya pada segi ekonomi di kawasan ASEAN dan global.
Dalam proyeksi Pricewaterhouse Cooper (PwC), Indonesia bahkan dinilai akan menempati posisi keempat dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Agar proyeksi- proyeksi itu terwujud maka diperlukan adanya pengembangan talenta- talenta termasuk dari jajaran pengambil kebijakan dan bisnis agar nantinya pada saat era digital benar- benar beroperasi sepenuhnya maka SDM Indonesia tidak gagap teknologi dan kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran.
Setelah berhasil menyasar para generasi muda, diharapkan nantinya program pengembangan talenta digital DLA dari Kementerian Kominfo juga bisa menyasar ASN lainnya dengan rentang usia yang lebih luas.
"Program seperti ini kita harapkan bisa diperluas lagi untuk bisa menjangkau ASN- ASN Indonesia dari segala kelompok umur yang ada. Dengan kehadiran program seperti DLA, Indonesia bisa mempercepat proses transformasinya ke arah lebih baik menjadi smart nation dan para ASN bisa lebih cepat mewujudkan Smart ASN," ujar Taufiq.