Makassar (ANTARA) - PLN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) telah menyelamatkan 3,3 juta kilo Watt Hour (kWh) setara dengan Rp3,8 miliar selama tahun 2021 hingga Mei 2022 melalui pemeliharaan jaringan oleh Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
"Pekerjaan pemeliharaan oleh tim PDKB memberikan keuntungan baik bagi pelanggan maupun PLN sendiri. Karena itu PLN selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas kontinuitas pasokan listrik dan pelayanan," ujar Senior Manager Perencanaan PLN UIW Sulselrabar, Widodo di Makassar, Selasa.
Ia menjelaskan tim PDKB dapat bekerja memelihara jaringan 20.000 Volt bahkan dengan cara menyentuh langsung jaringan bertegangan yang menggunakan peralatan khusus dan patuh terhadap SOP.
"Tujuannya adalah untuk tetap menjaga kontinuitas pasokan listrik tanpa padam demi kenyamanan pelanggan saat beraktivitas," ujar Widodo.
Baca juga: PT PLN hadirkan 51 unit ALMA di pelabuhan di Sulselrabar
Baca juga: PLN Sulselrabar listriki 560 KK di desa terpencil Sulsel pada triwulan I 2022
PLN UIW Sulselrabar kembali menerjunkan Tim PDKB untuk memelihara Jaringan Tegangan Menengah (JTM) tanpa padam dalam rangka Bhakti PDKB.
PLN menerjunkan 6 Tim PDKB yang beranggotakan sebanyak 70 petugas. Seluruh tim dikonsentrasikan untuk memelihara jaringan tanpa padam di 90 titik lokasi di Kota Makassar dan sekitarnya.
Baca juga: PLN: Rasio Elektrifikasi Sulsel capai 99,78 persen
Tim PDKB bertugas memelihara Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan tegangan 20.000 Volt tanpa padam, dengan 2 metode yaitu sentuh langsung dan berjarak.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Makassar Selatan Raditya Hari Nugraha berpesan kepada seluruh tim agar dalam pelaksanaan Bakti PDKB, tim tetap mengikuti SOP yang sudah diimplementasikan setiap saat.
"Kegiatan bakti PDKB merupakan salah satu bentuk untuk mencegah potensi gangguan yang bertujuan untuk menjaga pasokan listrik yang andal," ujar Raditya.
Seorang personel tim PDKB dari UP3 Makassar Selatan Fadil menuturkan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari tim PDKB.
"Pekerjaan kami cukup beresiko dan menantang, kami yakin dengan menggunakan peralatan yang aman dan disiplin patuh terhadap SOP maka resiko tersebut bisa kita hilangkan. Maka pekerjaan kami memiliki nilai ibadah yang besar dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.