Kuala Lumpur (ANTARA) - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pos Kedutaan Besar RI di Malaysia strategis karena permasalahan yang dihadapi kompleks dan besar sehingga memerlukan solusi, kesabaran dan kebijaksanaan yang baik untuk menyelesaikannya.
"Kita tahu bahwa pos Malaysia, pos Kuala Lumpur adalah pos strategis. Waktu saya memimpin, kita pilih beliau-beliau yang cakap untuk menjadi duta besar di negeri ini," kata Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY saat menghadiri syukuran peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 RI di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Rabu.
Menurut dia, pos di Malaysia strategis bukan karena hanya soal letaknya yang dekat dengan Jakarta, bukan karena Malaysia adalah anggota ASEAN, bukan hanya karena negeri tersebut satu rumpun dengan Indonesia, tetapi memang permasalahan yang dihadapi dapat dikatakan besar.
"Bukan hanya cukup besar. Kompleks, besar, memerlukan solusi dan memerlukan juga kesabaran, serta kebijaksanaan yang baik," ujar SBY.
Jika permasalahan tersebut ada di Indonesia, ia mengatakan tentu bisa dipecahkan dengan cepat. Tapi karena semua itu ada di luar Tanah Air maka harus bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia.
Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan seorang duta besar dengan kapasitas yang mampu dan cakap untuk mengemban tugas itu, kata SBY.
"Saya tahu, beliau (Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono) memiliki juga jam terbang di sini. Memahami persoalan dan punya banyak solusi, sehingga tidak salah jika Presiden Jokowi mengangkat beliau menjadi duta besar," ujar dia.
Menurut dia, sejak datang ke Kuala Lumpur, dirinya sudah berbincang dengan Duta Besar Hermono dan mengingat kembali bagaimana ia bersama dengan para menteri saat itu berpikir serius untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di Malaysia.
"Kadang-kadang ada yang sensitif, kadang-kadang memerlukan lobi dan pendekatan dan juga kecakapan kita dalam berdiplomasi. Tapi saya yakin Pak Hermono dengan kebersamaan tadi, kontribusi dari masyarakat Indonesia yang ada di negeri ini, seberat apa pun persoalannya akan bisa diatasi," kata SBY.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Hermono mengatakan jumlah masyarakat Indonesia di Malaysia terbesar di seluruh dunia. Jika berbicara soal pekerja migran Indonesia (PMI) di seluruh dunia, maka setidaknya 40 persen ada di Malaysia, dengan berbagai macam permasalahannya.
"Tapi Alhamdulillah kami punya staf sangat solid. Ada sekitar 200 staf di sini, di Washington DC saja enggak sampai 200 ya," kata Hermono.
Ia mengatakan KBRI Kuala Lumpur mendapat dukungan kuat dari organisasi masyarakat Indonesia yang ada di Malaysia sehingga sangat membantu tugas mereka.
"Selama ini organisasi masyarakat sendiri-sendiri, sekarang kita 'pool' jadi satu, jadi mitra KBRI untuk selesaikan masalah yang kita hadapi. Ini sangat efektif karena mereka ada di lapangan, mereka lebih tahu," ujar dia.
Kompleksitas permasalahan yang dihadapi KBRI Kuala Lumpur tidak ada di negara lain, kata Hermono. Jika dilihat setidaknya ada 352.000 PMI yang memiliki dokumen, yang artinya memiliki izin kerja, namun yang tidak memiliki dokumen tidak ada yang tahu jumlahnya.
"Mungkin ada di sekitar 1,6 juta sampai dua juta yang tidak berdokumen dan coba kita selesaikan. Mudah-mudahan secara bertahap dapat diselesaikan," ujar Hermono.
Keberadaan Presiden RI ke-6 SBY beserta sejumlah mantan menteri dan wakil menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II di Kuala Lumpur bertepatan dengan rangkaian acaranya memberikan kuliah umum atas undangan Universiti Kebangsaan Malaysia di Bangi, Selangor.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SBY: Pos di Malaysia strategis
Berita Terkait
WNI laksanakan shalat Idul Fitri 1445 H di halaman KBRI Beijing
Rabu, 10 April 2024 14:19 Wib
KBRI Kuala Lumpur belum dapat notifikasi soal penangkapan ratusan WNI di Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 12:17 Wib
Pesawat Japan Airlines terbakar, KBRI Tokyo telusuri kemungkinan adanya penumpang WNI
Selasa, 2 Januari 2024 21:55 Wib
Kemenlu : Pemerintah mengimbau WNI di Jepang waspadai gempa susulan dan tsunami
Senin, 1 Januari 2024 20:39 Wib
KBRI Den Haag manfaatkan medsos untuk sosialisasikan Pemilu 2024
Rabu, 27 Desember 2023 11:04 Wib
Siswa Indonesia menjuarai pidato Bahasa Inggris di Jepang
Minggu, 12 November 2023 22:21 Wib
KBRI Tokyo : Prestasi Mouly Surya bukti sineas Indonesia punya kapasitas
Rabu, 1 November 2023 14:16 Wib
KBRI apresiasi brand lokal Kopiteori asal Makassar tembus Singapura
Senin, 30 Oktober 2023 18:53 Wib