Presiden Direktur PT GCE Khairul Nizam Tajul Hasnan di Makassar, Rabu, mengatakan, pada pembangunan tahap pertama PLTM Bungin 3 yang terletak di Sungai Bungin Enrekang ini berkapasitas 5 megawatt. Kemudian akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 10 megawatt pada tahap berikutnya.
Nilai investasi yang disiapkan untuk pembangunan proyek PLTM Bungin 3 pada tahap pertama, sekaligus mempersiapkan infrastruktur tahap kedua mencapai sekitar 14 juta dolar Amerika.
Pembangunan konstruksi sipil segera dilaksanakan setelah penandatanganan kerja sama Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) pada November 2012.
Pembangkit listrik ini rencananya akan mulai beroperasi untuk penyediaan tenaga listrik ke PLN pada November 2014.
PLTM Bungin 3 akan dikerjasamakan dengan PLN wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara dengan harga jual senilai Rp787 per KWH.
General Manager PT PLN Persero Sulselrabar Zulkifli Abdullah Puteh mengharapkan, pembangkit PLTM Bungin 3 ini dapat mendorong peningkatan ketersediaan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulsel yang sangat tinggi.
Ia mengatakan, hingga Oktober 2012, pelanggan PLN di wilayah kerja Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat mencapai 1.900 dengan penggunaan daya sebesar 734 MW dan 160 MW daya cadangan dan elektrifikasi di wilayah ini mencapai 70,2 persen yang didominasi Sulsel sebesar 70 persen.
Kerja sama pembangunan PLTM ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan energi listrik yang sangat tinggi di Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia. (T.KR-RY/S016)