Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) menandatangani kerja sama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) , Ulsan College Korea Selatan, dan Kamar Dagang dan Industri Korea atau Korean Chamber of Commerce and Industry (Kocham) di Indonesia.
Kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman tentang Kerja Sama Pengembangan SDM Industri dan Implementasi Model Eco-Industrial Park (EIP) Korea Selatan di Indonesia.
“Dalam MoU tersebut, di antaranya telah disepakati kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Kemenperin dan PIDI 4.0," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Selain itu terdapat pula kerja sama pendidikan antara Ulsan College dan Politeknik Kemenperin, sertifikat kompetensi, program pendidikan untuk ASN Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama.
Kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kerja dan kerja sama ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan, pertukaran informasi dan materi yang menjadi kepentingan bersama, termasuk kunjungan benchmarking dan pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi, dan tenaga teknis terkait transformasi Industri 4.0.
“Penandatanganan MoU ini adalah langkah awal yang tentunya perlu ditindaklanjuti dengan rencana teknis yang disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” lanjut Arus.
Arus berharap MoU itu akan melahirkan banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja baik di Indonesia dan Korea Selatan serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indonesia dari benchmarking Korea Selatan.
Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Andi Rizaldi mengapresiasi kerja sama bidang SDM industri tersebut.
"MoU Perkembangan Eco-Industrial Park (EIP) Model Korea di Indonesia dapat mempercepat transformasi Industrial Estates di Indonesia menuju Eco-Industrial Park," ucap Andi.
Kemenperin sendiri menaungi 11 politeknik, dua akademi komunitas, sembilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta tujuh Balai Diklat Industri yang setiap tahun menghasilkan ribuan SDM kompeten dan siap kerja.
Indonesia dan Korea Selatan memiliki sejarah panjang dalam kerja sama antarnegara. Pada 2023 kerja sama kedua negara akan berlangsung tepat 50 tahun.
Investasi Korea Selatan di Indonesia dalam kurun waktu 2017-2021 senilai 8,18 miliar dolar AS menunjukkan bahwa Korea Selatan telah menjadi investor terbesar ketiga.
Pada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korsel pada Juli 2022 juga telah ditandatangani kesepakatan 6,37 miliar dolar AS dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin: RI-Korsel teken kerja sama pengembangan SDM Indonesia