Muslimin Sulbar diminta membantu fakir miskin
Mamuju (ANTARA) - Umat Islam di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diminta untuk membantu masyarakat miskin agar terbebas dari kemiskinan dan mencapai kesejahteraan bersama.
Hal itu disampaikan penceramah salat Idul Fitri Prof KH Kamaludin Abu Nawas, di Masjid Baitul Anwar kompleks kantor Gubernur Sulbar, Sabtu.
Dikatakannya, makna Idul Fitri yang sebenarnya, yang diperingati umat Islam hari ini, adalah bertanggung jawab atas kemakmuran dan kesejahteraan fakir miskin.
“Rasulullah Muhammad SAW, telah berpesan kepada umat Islam untuk menghayati makna Idul Fitri yang sebenarnya, yaitu tidak membiarkan orang miskin hidup melarat, dan menjadi lemah saat Idul Fitri,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya setiap muslim wajib bersedekah atau melakukan berbagai upaya untuk membantu fakir miskin di hari raya Idul Fitri guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
“Setiap muslim terutama untuk para pemimpin dan mereka yang memiliki kekuatan ekonomi, mereka semua bertanggung jawab untuk mensejahterakan hidup dan kehidupan yang lemah, yang miskin,” ujarnya.
Dikatakannya, setelah kembali ke alam, setiap umat Islam juga harus terus berusaha mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi untuk pembangunan daerah, selain membantu tegaknya supremasi hukum.
“Umat Islam harus bekerja sama untuk menjaga stabilitas sosial dan politik untuk menjamin perdamaian dan ketenangan bagi rakyat kecil,” katanya.
Sholat Idul Fitri di Masjid Baitul Anwar dihadiri oleh Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik dan sejumlah pejabat pemerintah di Sulbar serta ratusan orang.
Sholat Idul Fitri berlangsung dalam suasana khusyuk dan kondisi cuaca yang sangat cerah.*
Hal itu disampaikan penceramah salat Idul Fitri Prof KH Kamaludin Abu Nawas, di Masjid Baitul Anwar kompleks kantor Gubernur Sulbar, Sabtu.
Dikatakannya, makna Idul Fitri yang sebenarnya, yang diperingati umat Islam hari ini, adalah bertanggung jawab atas kemakmuran dan kesejahteraan fakir miskin.
“Rasulullah Muhammad SAW, telah berpesan kepada umat Islam untuk menghayati makna Idul Fitri yang sebenarnya, yaitu tidak membiarkan orang miskin hidup melarat, dan menjadi lemah saat Idul Fitri,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya setiap muslim wajib bersedekah atau melakukan berbagai upaya untuk membantu fakir miskin di hari raya Idul Fitri guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
“Setiap muslim terutama untuk para pemimpin dan mereka yang memiliki kekuatan ekonomi, mereka semua bertanggung jawab untuk mensejahterakan hidup dan kehidupan yang lemah, yang miskin,” ujarnya.
Dikatakannya, setelah kembali ke alam, setiap umat Islam juga harus terus berusaha mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi untuk pembangunan daerah, selain membantu tegaknya supremasi hukum.
“Umat Islam harus bekerja sama untuk menjaga stabilitas sosial dan politik untuk menjamin perdamaian dan ketenangan bagi rakyat kecil,” katanya.
Sholat Idul Fitri di Masjid Baitul Anwar dihadiri oleh Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik dan sejumlah pejabat pemerintah di Sulbar serta ratusan orang.
Sholat Idul Fitri berlangsung dalam suasana khusyuk dan kondisi cuaca yang sangat cerah.*