Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian Indonesia tumbuh 5,3 persen sepanjang 2023.
“Kita harap target pembangunan kita, pertumbuhan di akhir tahun politik ini bisa mencapai 5,3 persen. Kami optimis pertumbuhan ekonomi bisa terus dijaga di 2023 dan tentu menjadi momentum pemulihan di 2023,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Perekonomian ke depan diperkirakan akan tetap kuat ditopang oleh beberapa indikator ekonomi yang positif, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih di atas 100 dan menunjukkan optimisme masyarakat, yakni sebesar 123,3 di Maret 2023.
Di samping itu, PMI Manufaktur Indonesia juga naik ke level 52,7 di April 2023 dari sebelumnya 51,9.
“Kita juga berhasil menurunkan inflasi tahunan di angka 4,33 persen pada April atau turun dari 4,97 persen pada Maret. Tentu gerakan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yang dijalankan bersama BI memberikan hasil positif terutama saat Ramadhan dan Idul Fitri,” katanya pula.
Di samping itu, dari sisi eksternal, transaksi berjalan masih mencatatkan surplus, cadangan devisa mencapai 145,2 miliar dolar AS, dan neraca dagang melanjutkan surplus selama 35 bulan berturut-turut.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di 2023, Airlangga mengatakan dalam jangka pendek pemerintah akan melakukan revisi untuk menjaga Devisa Hasil Ekspor (DHE) tetap berada di dalam negeri.
“Kita memerlukan aturan tersebut karena Amerika Serikat masih meningkatkan suku bunga acuannya. Kalau kita tidak mengambil langkah tersebut, berpotensi terjadi capital flight yang berdampak ke stabilitas rupiah. Sehingga aturan DHE dalam waktu dekat akan segera diluncurkan,” katanya lagi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Airlangga optimis ekonomi tumbuh 5,3 persen tahun 2023