Makassar (ANTARA) - Sejumlah perajin eceng gondok di Kota Makassar, Sulawesi Selatan sedang menyiapkan karya berupa tas untuk para peserta Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar.
Pemilik Rumah Anyam Mandiri Elsa di Makassar, Selasa mengemukakan bahwa progres pembuatan kerajinan eceng gondok sebagai buah tangan para kepala daerah telah mencapai 60 persen.
"Pembuatan sudah 60 persen dan hampir rampung, ada sebanyak 10 perajin yang kami gunakan jasanya untuk orderan 250 pcs dari Pemerintah Kota Makassar," kata dia.
Pada 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Apeksi yang akan dihadiri ratusan wali kota seluruh Indonesia.
Elsa mengakui untuk membuat orderan ini, ia membutuhkan sedikitnya 250 kg bahan baku eceng gondok kering dengan kebutuhan 1 kg untuk membuat 1 pcs tas.
Hanya saja, mitra BRI ini kesulitan untuk memperoleh bahan baku karena pengepul eceng gondok yang kerap ia gunakan jasanya sedang tidak aktif, sehingga Elsa harus menyuplai bahan baku dari liar kota.
"Kami terpaksa harus kirim bahan baku dari Jawa, harganya lebih murah tapi biaya ongkos kirimnya tinggi. Jadi modalnya lebih besar," ujar Elsa.
Khusus bagi peserta Apeksi 2023 di Makassar, tas eceng gondok ini akan dilengkapi kain sutera. Elsa menyebut modal per tas mencapai Rp100 ribu lebih dan dibanderol Rp170 ribu lebih untuk Pemkot Makassar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Makassar Muhammad Rheza membenarkan telah mengorder souvenir untuk para peserta Apeksi Makassar yang akan dihelat pada Juli mendatang.
"Goody Bag ini akan kita bagikan untuk para Wali Kota se Indonesia sebagai upaya kita untuk memasarkan produk UMKM kita agar laku dan dikenal banyak orang," kata dia.
Selain itu, kita akan manfaatkan momentum Apeksi di Makassar dengan menggelar pameran produk UMKM.