Pemprov Sulbar mulai susun peta potensi pariwisata
Mamuju (ANTARA) - Pemerntah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) mulai menyusun peta potensi pariwisata agar memiliki rujukan untuk menarik investor di bidang itu ke daerah itu.
"Kami menyusun peta potensi pariwisata sebagai rujukan untuk menarik investasi pariwisata yang masuk ke Sulbar," kata Kepala DPM-PTSP Sulbar Habibi Azis di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, peta wisata yang disusun tersebut, juga akan menunjukkan bagaimana pengembangan industri wisata yang cocok dilaksanakan, bagi kepentingan membangun pariwisata Sulbar.
"Peta wisata itu juga akan dapat membantu menarik investor ke daerah dan mendorong lebih banyak investasi, selain itu akan mengembangkan industri pariwisata Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah telah menggelar diskusi grup terfokus (focus group discussion/FGD) penyusunan peta potensi dan peluang investasi Provinsi Sulbar tersebut, yang juga akan menjadikan rujukan pemerintah dalam membangun bisnis pariwisata.
Ia mengatakan, dengan adanya peta wisata tersebut nantinya akan memperlihatkan potensi wisata setiap wilayah di Sulbar dan akan semakin mudah dan menarik dikelola.
"Pengembangan wisata pada wilayah tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonominya dan mendorong pembangunan ekonomi nasional sebagai efek pembangunan," katanya.
Ia meminta tim penyusun peta potensi dan peluang investasi pariwisata yakni Universitas Sulbar dapat memberikan pemikiran yang konstruktif dan terbaiknya dengan berbagai hasil kajian, untuk menghasilkan peta potensi dan peluang investasi sektor pariwisata berdasarkan potensi sumber daya daerah yang ada pada setiap wilayah di Sulbar.
Ia berharap, agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah Sulbar dapat mendukung dengan penuh tanggungjawab, ikhlas dan berkinerja tinggi serta dapat bertindak efektif dan efisien dalam menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata
"Pembangunan pariwisata merupakan visi dan misi pemerintah Sulbar untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sulbar, sehingga harus didukung pemerintah," katanya.
Habibi belum merinci data kapan target peta potensi wisata itu harus selesai, termasuk potensi kontribusi bagi pendapatan asli daerah.
"Kami menyusun peta potensi pariwisata sebagai rujukan untuk menarik investasi pariwisata yang masuk ke Sulbar," kata Kepala DPM-PTSP Sulbar Habibi Azis di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, peta wisata yang disusun tersebut, juga akan menunjukkan bagaimana pengembangan industri wisata yang cocok dilaksanakan, bagi kepentingan membangun pariwisata Sulbar.
"Peta wisata itu juga akan dapat membantu menarik investor ke daerah dan mendorong lebih banyak investasi, selain itu akan mengembangkan industri pariwisata Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah telah menggelar diskusi grup terfokus (focus group discussion/FGD) penyusunan peta potensi dan peluang investasi Provinsi Sulbar tersebut, yang juga akan menjadikan rujukan pemerintah dalam membangun bisnis pariwisata.
Ia mengatakan, dengan adanya peta wisata tersebut nantinya akan memperlihatkan potensi wisata setiap wilayah di Sulbar dan akan semakin mudah dan menarik dikelola.
"Pengembangan wisata pada wilayah tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonominya dan mendorong pembangunan ekonomi nasional sebagai efek pembangunan," katanya.
Ia meminta tim penyusun peta potensi dan peluang investasi pariwisata yakni Universitas Sulbar dapat memberikan pemikiran yang konstruktif dan terbaiknya dengan berbagai hasil kajian, untuk menghasilkan peta potensi dan peluang investasi sektor pariwisata berdasarkan potensi sumber daya daerah yang ada pada setiap wilayah di Sulbar.
Ia berharap, agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah Sulbar dapat mendukung dengan penuh tanggungjawab, ikhlas dan berkinerja tinggi serta dapat bertindak efektif dan efisien dalam menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata
"Pembangunan pariwisata merupakan visi dan misi pemerintah Sulbar untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sulbar, sehingga harus didukung pemerintah," katanya.
Habibi belum merinci data kapan target peta potensi wisata itu harus selesai, termasuk potensi kontribusi bagi pendapatan asli daerah.