Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak memiliki kedekatan dengan partai politik (parpol) manapun, termasuk PKB.
"Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat mas. Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama," katanya di Jakarta, Jumat.
Gus Yahya menjelaskan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memang lahir dari rahim warga NU. Namun setelah berdiri, PBNU tidak ikut terlibat dalam menjalankan tugas-tugas kepartaian.
PKB, kata dia, harus berkompetisi secara sehat dan rasional tanpa membawa embel-embel PBNU. Ia mempersilakan masyarakat untuk menilai dan mengamati partai politik dengan rasional.
"Nah, sudah dibuatkan (partai), ya sudah. PBNU, ya, tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini. Silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional," katanya.
Ia pun meminta kepada warga NU yang ikut dalam kontes politik untuk bersaing secara sehat dengan menunjukkan kredibilitas dan prestasi. Mereka juga diminta untuk tidak membawa NU dalam politik praktis.
"Tidak usah memperhatikan klaim-klaim atas nama NU misalnya. Kalau ada orang NU termasuk pengurus menjadi aktivis partai, itu pribadi. Bukan lembaga," kata dia.
Sebelumnya, Gus Yahya menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak akan menjadi kompetitor dalam kontes Pemilu 2024.
"Seperti sudah sering kali saya sampaikan bahwa NU tidak boleh menjadi kompetitor di dalam dinamika yang ada dan PBNU tidak akan menempatkan diri sebagai pihak di dalam kompetisi yang berlangsung," katanya.
Ia mengatakan PBNU telah menyepakati sejumlah parameter terkait kontestasi Pemilu. Pertama, pengurus di lingkungan PBNU boleh membuat artikulasi publik terkait dengan dinamika politik, namun tidak boleh mengatasnamakan lembaga (NU).
Selain itu, pengurus di lingkungan PBNU juga tidak boleh menyimpang dari koridor norma-norma, AD-ART, dan haluan NU, demikian Yahya Cholil Staquf.
Berita Terkait
PBNU mengucapkan selamat pelantikan dan siap bersama Prabowo-Gibran
Sabtu, 19 Oktober 2024 11:25 Wib
Yaqut: Dua Muktamar PKB yang berbeda bakal ditentukan Kemenkumham
Senin, 2 September 2024 15:51 Wib
Yaqut Cholil Qoumas menegaskan belum terima surat pemecatan dari PKB
Selasa, 20 Agustus 2024 20:26 Wib
Anggota DPR minta KPK tertibkan pihak terkait soal pelaksanaan haji
Jumat, 2 Agustus 2024 11:06 Wib
Menag : Ibadah kurban merupakan momentum singkirkan sifat egois dalam diri
Senin, 17 Juni 2024 6:50 Wib
PBNU: Izin tambang untuk ormas upaya berani Presiden Jokowi
Senin, 3 Juni 2024 11:08 Wib
Menag: Masa tugas petugas haji diperpendek agar tidak jenuh
Jumat, 10 Mei 2024 12:18 Wib
Menag mengucapkan selamat memperingati Kenaikan Yesus Kristus
Kamis, 9 Mei 2024 14:32 Wib