Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat sampai Oktober 2023, sebanyak 920 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia melakukan pembelajaran di luar kampus melalui beragam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Selama 2023, banyak program yang telah dicapai oleh perguruan tinggi, khususnya dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Para mahasiswa tersebut melakukan pembelajaran di luar kampus, di antaranya melalui Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang Merdeka, Studi Independen Bersertifikat, Kampus Mengajar, maupun program MBKM yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi secara mandiri.
Selain itu, kata Nizam, pelaksanaan Program Dana Padanan (matching fund) Kedaireka juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, karena banyak perguruan tinggi yang bersinergi dan berkolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
“Hal itu untuk menciptakan berbagai peluang yang lebih bagi mahasiswa untuk menemukan masa depannya dan membangun Indonesia emas,” ujarnya.
Selanjutnya, capaian yang sangat menarik adalah naiknya peringkat indeks inovasi Indonesia yang pada 2020 menduduki peringkat ke-35, naik tajam ke peringkat lima pada tahun ini.
Nizam menyampaikan apresiasinya dalam urusan publikasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang kian bertambah kualitasnya seiring dengan banyaknya sitasi yang dilakukan.
Kendati demikian, perguruan tinggi negeri diminta untuk terus menunjukkan kinerja dan kemampuan dalam melaksanakan program yang telah direncanakan secara optimal demi membangun revitalisasi kampus yang sehat secara intelektual, jasmani, spiritual, dan sosial.
Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie mengingatkan tahun depan adalah tahun yang rawan, sehingga harus dilakukan berbagai antisipasi dan mitigasi dalam pelaksanaan program.
Tjitjiek mendorong perguruan tinggi untuk bisa mendeteksi keunggulan diri dan mampu menentukan peta jalan arah perkembangan di masa depan.