Makassar (ANTARA) - Dinas Pangan, Hortikultura, dan Hortikultura ( DTPHBun ) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan berbagai inovasi untuk kemandirian benih yang menjadi program prioritas dalam peningkatan produksi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Hortikultura ( DTPHBun ) Provinsi Selo Selatan, Imran Jausi , di Makassar, Selasa, memaparkan program inovasi ini sesuai dengan instruksi Wakil Gubernur Selo Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh .
“Kantor Gubernur Sulsel sudah mengeluarkan surat edaran untuk inovasi di setiap organisasi kepolisian daerah ( OPD ). Menindaklanjuti itu, swasembada benih menjadi bagian yang kita pilih untuk dikendalikan dan kita lakukan tahun lalu untuk tanaman pangan,” jelas Imran Jausi .
Dengan dipilihnya inovasi Mandiri Benih ini, kata dia, sebagai bentuk keberlanjutan. Mengingat inovasi benih mandiri telah dilakukan di bidang tanaman pangan sejak tahun 2022 hingga tahun 2023, khususnya pada benih padi.
“Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik, tahun ini juga kita dorong untuk hortikultura sekaligus pengolahannya, termasuk perkebunan sehingga ketergantungan terhadap benih yang baik dan berkualitas dalam jumlah yang cukup bagi petani kita bisa tercukupi sendiri dan tidak perlu mendatangkan dari luar. Sulsel,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, penyemaian mandiri juga akan melibatkan petani di 10 kabupaten yang tersebar di Sulsel.
Maksudnya bagaimana cara mengurangi benih/benih dari luar Korea Selatan. Sehingga bisa mandiri, baik di sektor tanaman pangan, maupun yang akan dikembangkan di bidang hortikultura, dan perkebunan.
“Selain itu, benih yang dihasilkan akan beradaptasi dengan kondisi tanah di Selo Selatan, karena ditanam sendiri,” jelasnya,
saat ini, kata dia, sektor hortikultura didorong oleh swasembada benih, termasuk nangka. nanas, pisang, cabai, dan lain-lain.
Untuk mengoptimalkan benih ini, DTPPHBun Sulsel juga telah membentuk dua BLUD di Balai Benih Tanaman Pangan dan BLUD di Balai Benih Hortikultura, dengan dibentuknya BLUD akan memaksimalkan penyediaan benih yang berlimpah dan berkualitas, serta lebih fleksibel. Untuk mengatasi dampak perubahan iklim, Balai TPHBUN juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian RI untuk bantuan pompanisasi.
dan sumur bor. Selain itu juga didukung dengan APBD sehingga dampak banjir dan kekeringan dapat diantisipasi.
Berita Terkait
PLN UID Sulselrabar siapkan sistem ketenagalistrikan untuk pilkada
Jumat, 18 Oktober 2024 1:17 Wib
Puluhan booth UMKM meriahkan peringatan "Harvesting" BBI/BBWI Makassar
Jumat, 18 Oktober 2024 1:14 Wib
Sekprov Sulsel minta warga jaga kekompakan jelang pilkada
Jumat, 18 Oktober 2024 1:02 Wib
BI Sulawesi Selatan dan regulator bahas strategi penguatan ekonomi Sulsel
Jumat, 18 Oktober 2024 0:52 Wib
TMMD ke-122 2024 bantu renovasi rumah warga Jeneponto
Jumat, 18 Oktober 2024 0:51 Wib
Pemkot Makassar dan DJPb mendorong percepatan penyerapan APBN-APBD 2024
Jumat, 18 Oktober 2024 0:48 Wib
PLN UIP Sulawesi salurkan dana CSR di lokasi proyek di Barru Sulsel
Kamis, 17 Oktober 2024 19:56 Wib
Stafsus Menkumham dorong peningkatan layanan publik di satker Kemenkumham Sulsel
Kamis, 17 Oktober 2024 19:51 Wib