Pemprov Sulbar tangani KLB DBD di Tutar Polman
Polman (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menangani kejadian luar biasa (KLB) penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar) Kabupaten Polewali Mandar.
Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Jumat mengatakan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar telah diminta untuk melakukan intervensi penanganan KLB DBD di Kecamatan Tutar Kabupaten Polman.
Ia mengatakan, Dinkes Sulbar, Dinsos Sulbar dan BNPB Provinsi Sulbar telah diminta melakukan sejumlah penanganan KLB DBD tersebur diantaranya membantu penanganan medis korban penyakit DBD dan memberikan bantuan kepada pangan dan logistik kepada keluarganya serta melakukan fogging.
"Pemprov Sulbar juga akan bersama Forkopimda Sulbar untuk turun kelapangan menangani KLB DBD tersebut, dan akan berupaya agar kasus DBD di Kecamatan Tutar tidak bertambah," katanya.
Menurut dia, sebanyak 95 kasus DBD telah terjadi di Kecamatan Tutar, dan jumlah tersebut naik dua kali lipat dalam dua pekan terakhir.
"Dinkes Sulbar telah melakukan penyelidikan epidemiologi, dan ditemukan penyebab masyarakat rentang mengalami penyakit DBD dan mengalami KLB karena imunitas masyarakat belum terbentuk menghadapi DBD seperti yang terjadi di Desa Ambopadang Kecamatan Tutar," katanya.
Ia mengatakan, Dinkes Sulbar telah melakukan penyuluhan mengenai bahaya dan cara mencegah DBD kepada masyarakat.
Kemudian melakukan intervensi jangka pendek, dengan memaksimalkan pelayanan perawatan melalui puskesmas pembantu (Pustu), maupun puskemas bagi masyakakat yang terkena DBD sebelum dirujuk di RSUD Kabupaten Polman.
"Selain itu telah menyerahkan alat fogging dan bibit Abate kepada Pemkab Polman, dan akan bekerjasama untuk membasmi nyamuk aedes aegepty sebagai penyebab DBD," katanya.
Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Jumat mengatakan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar telah diminta untuk melakukan intervensi penanganan KLB DBD di Kecamatan Tutar Kabupaten Polman.
Ia mengatakan, Dinkes Sulbar, Dinsos Sulbar dan BNPB Provinsi Sulbar telah diminta melakukan sejumlah penanganan KLB DBD tersebur diantaranya membantu penanganan medis korban penyakit DBD dan memberikan bantuan kepada pangan dan logistik kepada keluarganya serta melakukan fogging.
"Pemprov Sulbar juga akan bersama Forkopimda Sulbar untuk turun kelapangan menangani KLB DBD tersebut, dan akan berupaya agar kasus DBD di Kecamatan Tutar tidak bertambah," katanya.
Menurut dia, sebanyak 95 kasus DBD telah terjadi di Kecamatan Tutar, dan jumlah tersebut naik dua kali lipat dalam dua pekan terakhir.
"Dinkes Sulbar telah melakukan penyelidikan epidemiologi, dan ditemukan penyebab masyarakat rentang mengalami penyakit DBD dan mengalami KLB karena imunitas masyarakat belum terbentuk menghadapi DBD seperti yang terjadi di Desa Ambopadang Kecamatan Tutar," katanya.
Ia mengatakan, Dinkes Sulbar telah melakukan penyuluhan mengenai bahaya dan cara mencegah DBD kepada masyarakat.
Kemudian melakukan intervensi jangka pendek, dengan memaksimalkan pelayanan perawatan melalui puskesmas pembantu (Pustu), maupun puskemas bagi masyakakat yang terkena DBD sebelum dirujuk di RSUD Kabupaten Polman.
"Selain itu telah menyerahkan alat fogging dan bibit Abate kepada Pemkab Polman, dan akan bekerjasama untuk membasmi nyamuk aedes aegepty sebagai penyebab DBD," katanya.