Mamuju (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Barat membangun gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Daerah Regional BPBD Sulbar yang akan menjadi pusat kendali yang vital dalam manajemen bencana di daerah itu.
"Pembangunan sarana dan prasarana ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana di wilayah Sulbar," kata Penata Penanggulangan Bencana BPBD Sulbar Inaldy LS Si'lang, di Mamuju, Senin.
Pembangunan gedung Pusdalops PB BPBD Sulbar yang dimulai pada 5 November 2014 itu dijadwalkan rampung 23 April 2025.
"Hingga hari ini proyek telah memasuki hari kerja ke-49 dengan progres pekerjaan mencapai 33,85 persen," ujarnya.
Progres itu, menurut Inaldy menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di Sulbar.
"Dengan keberadaan Pusdalops yang lebih modern dan terintegrasi, kami berharap dapat mempercepat respons terhadap kejadian bencana di wilayah ini," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan sisa waktu 101 hari kalender, pembangunan diharapkan dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
"Kami terus berkomitmen untuk menjaga kualitas dan efisiensi pekerjaan ini," katanya.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil dari kerja sama yang solid antara berbagai pihak terkait, termasuk BNPB, kontraktor dan BPBD Sulbar.
Ia mengatakan keberadaan Pusdalops yang representatif sangat krusial, mengingat Sulbar merupakan salah satu wilayah rawan bencana di Indonesia.
"Pusdalops ini nantinya akan menjadi pusat koordinasi yang efektif dalam memberikan informasi, data dan analisis cepat saat terjadi bencana. Dengan demikian, langkah mitigasi dan penanganan dapat lebih maksimal," terangnya.