Makassar (ANTARA) - Ribuan orang menghadiri festival arak-arakan dewa dan budaya dalam rangka merayakan Cap Go Meh Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi di Kawasan Pecinan, Jalan Sulawesi, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid yang ikut dalam perayaan itu di Makassar, Ahad, mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kepada umat Khonghucu dan warga bangsa yang merayakannya.
"Semakin dekat kita dengan ajaran agama masing-masing, maka akan semakin dekat dengan agama lain. Karena semua agama itu banyak persamaan dari sisi universal," ujarnya.
Ali Yafid juga mengajak umat Khonghucu dan umat beragama lainnya di Sulsel untuk mengamalkan ajaran agama masing-masing dengan sebaik-baiknya, agar Indonesia semakin damai dan sejahtera.
Arak-arakan ini diawali oleh barisan Dewa Kwan Kong dan disusul 11 kelenteng lainnya. Mereka melewati podium tamu kehormatan dengan mengarak Patung Dewa Dewi dan simbol simbol khas Imlek.
Arak-arakan dewa dan budaya ini juga berisi berbagai pertunjukan, antara lain barisan Merah Putih dan budaya lokal, termasuk dari sejumlah bahan klenteng barisan terbanyak, yakni menurunkan 1.300 orang dengan beragam persembahan seperti pertunjukan naga dan barongsai, tarian massal khas dari Negeri Tirai Bambu.
Tampak pula aparat baik TNI maupun Polda Sulsel turut serta dalam memberikan pengamanan yang ketat dalam pertunjukan itu.
Selain Kakanwil Kemenag Sulsel, arak-arakan dewa dan budaya Imlek ini mengangkat tema kebersamaan dalam keberagaman menuju generasi emas 2045 itu juga dihadiri oleh unsur Muspida Sulsel dan Makassar.
Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry dalam sambutannya menyampaikan kegiatan itu menandakan kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Sulsel yang sudah mengakar sejak dulu.
"Saya dorong kegiatan seperti ini bisa rutin digelar setiap tahun, untuk memperlihatkan eksistensi kedamaian dan kerukunan di Sulsel baik suku, agama, ras dan antar-golongan," ucap Pi Gubernur Sulsel.
Arak-arakan dewa itu diikuti oleh 6.000 peserta baik dari Vihara Cetiya maupun klenteng di Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kabupaten Takalar. Acara tersebut kembali digelar setelah 11 tahun tidak dilaksanakan.