Makassar (ANTARA) - Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan H Ali Yafid melakukan sosialisasi Deklarasi Istiqlal pada seminar internasional yang dilaksanakan di Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang.
"Kakanwil Kemenag Sulsel diamanahkan mengeksplorasi spirit Deklarasi Istiqlal yang melibatkan Kemenag Sulsel," kata Ali di sela-sela seminar internasional bertema "Curriculum of Love and Eco-Theology as the Basic for the Istiqlal Declaration Implementation Movement" di Sengkang, Kabupaten Wajo, Selasa.
Dia mengatakan, dari seluruh inti Deklarasi Istiqlal itu sebagian besar beririsan dengan tugas, fungsi, dan tanggung jawab Kementerian Agama utamanya dari sisi implementasinya.
Oleh karena itu, lanjut Ali, sebagai langkah awal pihaknya selaku Kakanwil langsung membangun dialog dengan para tokoh lintas agama, dan ormas keagamaan yang tergabung dalam FKUB Sulsel, yang berujung pernyataan dukungan dari semua tokoh dan pimpinan majelis agama terhadap isi Deklarasi Istiqlal yang digagas oleh Menteri Agama RI yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal.
Selain itu, Kemenag juga memperkuat dialog dan kerja sama dengan para pimpinan perguruan tinggi keagamaan, serta balai diklat dan litbang keagamaan yang tujuannya membangun sinergi dan kemitraan dalam menyukseskan implementasi program prioritas Kementerian Agama.
"Seluruh langkah yang kami lakukan di atas akhirnya berbuah sebuah draft implementasi program yang berwujud Asta Aksi Kemenag Sulsel," katanya.
Asta Aksi Kemenag Sulsel ini merupakan ikhtiar dalam menerjemahkan visi dan program prioritas Menteri Agama yang berisi delapan poin di antaranya Rumah Ibadah Ramah Difabel yang bertujuan menciptakan lingkungan ibadah yang inklusif dan akses bagi penyandang disabilitas.
Dia mengatakan, program ini mencerminkan komitmen untuk mewujudkan kesetaraan dan penghormatan terhadap hak semua umat dalam menjalankan agama.
Poin berikutnya, Kemenag Sulsel Go Green merupakan inisiatif berwawasan ekologis untuk mendorong kesadaran lingkungan di tengah masyarakat melalui pendekatan berbasis agama.
Ketiga, Pesantren Ramah Anak dirancang untuk menciptakan lingkungan pesantren yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.
Sedang poin lainnya Dakwah Ramah Kemanusiaan mengedepankan pendekatan dakwah yang inklusif, penuh kasih, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan.