Gowa (ANTARA) - Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pesantren Modern Cendekia Puruhita Ma’had Manailil Ulum Guppi Gowa, Nurdin Halid meminta dukungan berbagai pihak untuk ikut berkontribusi dalam proses pembangunan sekolah, pesantren, dan Universitas Nusantara Harapan (UNH) demi memajukan dunia pendidikan.
"Kami tidak menutup pintu bagi siapa pun yang ingin berkontribusi, baik itu masyarakat, tokoh, juga pengusaha, karena ini adalah investasi besar kita dalam memajukan pendidikan serta mencerdaskan anak-anak bangsa kita," kata Nurdin usai peletakan batu pertama pembangunan sekolah, pesantren, dan kampus itu di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Menurut dia, peletakan batu pertama itu akan menandai komitmen besar untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat di Kabupaten Gowa, termasuk sebagai solusi permasalahan dunia pendidikan di Indonesia.
Peletakan batu pertama itu dihadiri Rektor UNM Prof Karta Jayadi, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Prof Aris Munandar, Ketua PGRI Sulsel Prof Hasnawi Aris, Ketua Perguruan Tinggi Swasta Irman Yasin Limpo, Wakil Ketua Komite II DPD RI Waris Halid, dan Ketua Yayasan Pesantren Guppi Samata Kadir Halid.
Rencananya, di lahan seluas 14,4 hektare itu akan dibangun ruangan sekolah untuk madrasah, pesantren, hingga kampus yang dinamai UNH yang pembangunannya bertahap hingga lima tahun ke depan.
Nurdin menyebutkan, anggaran pembangunan awal telah disiapkan sekitar Rp100 miliar dengan estimasi total anggaran pembangunan gedung-gedung beserta kelengkapannya Rp500 miliar lebih.
"Keinginan ini berangkat dari kepedulian keluarga atas dunia pendidikan. Oleh karena itu sebagai langkah awal kami berusaha mewujudkannya. Dukungan dari berbagai pihak juga terus mengalir," katanya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini mengemukakan, saat ini banyak anak-anak bangsa kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas karena keterbatasan biaya serta fasilitas penunjangnya.
Untuk itu, pembangunan sekolah dan kampus ini tidak hanya bertujuan membangun infrastruktur pendidikan, tetapi juga menciptakan jejaring akademik. Pihaknya pun berencana bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar di Kairo guna memfasilitasi pendidikan bagi para hafidz Al Quran tanpa harus ke luar negeri.

"Kita juga membangun kerja sama dengan Universitas Kairo agar bisa menciptakan para penghafal Al Quran tanpa harus jauh-jauh ke Kairo," papar mantan Ketua Umum Dekopin ini kepada wartawan.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Karta Jayadi menyampaikan apresiasi terhadap rencana pembangunan. Pihaknya siap membantu dalam hal memajukan pendidikan bagi generasi muda di Gowa. "Saya pastikan kami mendukung penuh, dan siap berkontribusi pada rencana UNH ke depan," ucapnya.
Selain itu, rektor menilai hadirnya UNH diyakini akan menjadi simbol komitmen terhadap pendidikan berkualitas yang berorientasi pada pengembangan karakter anak bangsa, apalagi basisnya adalah keagamaan.
“Pembangunan ini adalah sebuah langkah luar biasa. Pendidikan yang berkualitas harus mengintegrasikan profesionalisme dengan nilai-nilai akademik yang terukur. Apabila ini tercapai, maka hubungan antarsesama manusia atau hablum minannas dan hubungan dengan Tuhan, hablum minallah berjalan seimbang," paparnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan proyek pembangunan sekolah dan kampus ini. Melalui sinergi yang kuat, diharapkan UNH dapat menjadi institusi pendidikan unggulan serta mencetak generasi penerus bangsa kompeten dan berakhlak mulia.