Makassar (ANTARA) - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengajak seluruh santri agar meneladani seorang ulama besar pendiri Pesantren Nahdlatul Ulum (NU) Soreang Anregurutta Haji (AGH/KH) Sanusi Baco di Sulawesi Selatan.
"Anregurutta (AGH) Sanusi Baco, sosok manusia langka. Beliau tidak banyak ngomong. Dia puas sekali melihat, santri dan umatnya puas,” ujarnya saat bersilaturrahim dengan pengelola dan santri Ponpes NU Soreang di Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu.
Nasaruddin Umar mengatakan sosok ulama besar asal Sulsel AGH Sanusi Baco memiliki akhlak yang sangat baik dan patut untuk ditiru dan dipertahankan.
Ia menyatakan, selama dirinya mengenalnya, AGH Sanusi Baco jarang tersinggung dan bagi semua kalangan di Sulsel sosoknya disayangi.
“Saya minta kepada semua, madrasah yang paling utama adalah belajar kepada pendiri pondok, AGH Sanusi Baco. Jangan menyesal masuk di pesantren, apalagi di Pesantren NU ini. Ini Pondok Nahdliyin, tapi beliau, AGH Sanusi Baco, hadir untuk semua golongan," katanya.
Menag kemudian mengajak kepada pembina dan pengelola pondok, serta para santri, untuk mengutamakan keberkahan hidup.
“Yang kita cari bukan besar, banyak, jabatan tinggi sekali, tapi yang kita cari di hidup ini berkah. Apa artinya itu semua kalau tidak berkah malah membebani, tapi kalau berkah, biar kecil, sedikit bisa terasa banyak. Ini falsafah yang diajarkan Anregururtta," tuturnya.
Kepada para santri, Menag mengajak untuk belajar beragam ilmu karena pusat dari segala ilmu adalah tauhid.
“Jangan hanya mencari ilmu agama, tapi juga pengetahuan umum. Jangan tergila-gila ilmu umum dan meninggalkan ilmu agama. Ibarat pohon, akarnya adalah tauhid, cabangnya ilmu lain. Jadi, belajar ilmu apa pun, tetap jangan lupa akarnya, ilmu agama," terangnya.
Nasaruddin Umar menyatakan pesantren memiliki banyak keunggulan seperti diantaranya pembentukan karakter di malam hari melalui pengajian. Sementara penguatan intelektual dilakukan di siang hari
“Hebatnya pesantren karena pembentukan karakter itu di malam hari. Mengaji terus, efektif sekali. Kalau intelektualitasnya di siang hari," ucapnya

