Makassar (ANTARA) - Wakil Ketua Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Makassar, Sulsel Khudri Arsyad mengatakan, permintaan darah meningkat sejak
Oktober - hingga November 2025.
"Ketersediaan atau stok darah posisi Senin (10/11) adalah 948 kantong dari dari berbagai jenis golongan darah dan komponennya, sementara idealnya stok harian 2.500 kantong," jelas Khudri di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, tingginya permintaan darah dalam dua bulan terakhir, diprediksi karena terdampak dari perubahan iklim ataupun musim pancaroba yang memicu munculnya atau kambuhnya penyakit di lapangan, baik pasien yang tergolong komorbid maupun munculnya wabah demam berdarah dengue (DBD) akibat pergantian musim.
Menurut dia, tingginya permintaan darah tersebut karena UTD PMI Makassar selain melayani permintaan darah di sejumlah rumah sakit di Kota Makassar dan beberapa kabupaten/kota di Sulsel, juga karena mengirim darah ke provinsi lain yakni UTD PMI di Kota Kendari, Gorontalo, Ambon dan Papua.
Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan darah di RS di Makassar dan luar Makassar, maka pihaknya dibantu 400 ribu relawan donor lestari.
Kendati demikian, lanjut dia, nominal donor itu tidak bisa menjadi patokan, karena ada jadwal donor dengan relawan hanya melakukan donor minimal per dua bulan.
Karena itu, Khudri mengatakan, pihaknya menjalin kemitraan dengan instansi pemerintah swasta, komunitas ataupun penyelenggara event atau kegiatan tertentu.
"Mereka itu juga menjadi donatur darah untuk menjadi stok di PMI Makassar," katanya.
Termasuk menggandeng generasi muda untuk mendonorkan darahnya dengan menyasar sekolah-sekolah menengah atas yang umurnya sudah 17 tahun ke atas sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi pendonor.

