Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan bersama Himpunan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia (Hipapi) mengajak generasi muda untuk melestarikan salah satu adat budaya Bugis-Makassar melalui pernikahan adat.
Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham di Makassar, Kamis, mengatakan tradisi pernikahan adat budaya Bugis-Makassar salah satu kekayaan budaya dimiliki provinsi tersebut, yang harus dilestarikan oleh generasi penerus.
"Ini menjadi momentum penting dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan budaya pernikahan adat Bugis-Makassar kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda," katanya.
Ia mengatakan dalam tradisi pernikahan adat Bugis-Makassar terkandung nilai-nilai luhur, antara lain mappe uje-uje atau manu-manu (penjajakan) massuro (melamar), dan prosesi adat lainnya yang mencerminkan penghormatan terhadap keluarga dan kesakralan pernikahan.
Ia menekankan pentingnya membangun semangat cinta terhadap budaya sendiri, terutama di kalangan calon pengantin muda.
Menurut dia, banyak generasi muda yang kini lebih memilih konsep pernikahan modern, tanpa melibatkan unsur adat, padahal prosesi adat menyimpan nilai-nilai filosofis yang tinggi.
"Pernikahan adalah momen sakral yang insyaallah hanya sekali seumur hidup. Karena itu, jadikanlah kesempatan ini untuk menampilkan budaya sendiri, yang kelak bisa menjadi kebanggaan dan warisan bagi anak cucu,” ucapnya.
Kegiatan Makassar Wedding Showcase 2025 yang diselenggarakan selama dua hari, yakni Rabu (12/11)-Kamis (13/11) itu, menampilkan beragam pameran budaya dan busana adat pengantin Bugis-Makassar, lomba penata acara pernikahan, dan kompetisi tata rias pengantin tradisional.

