Makassar (ANTARA) - Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri (KPRP) Jenderal Polisi (Purn) Badrodin Haiti mengatakan pilihan warga yang lebih percaya melapor kepada petugas pemadam kebakaran (damkar) menjadi masukan dan perhatian tim reformasi.
Badrodin Haiti di Makassar, Selasa, mengatakan masyarakat tentunya memiliki persepsi yang berbeda-beda terkait kecepatan respons terhadap laporan yang mereka layangkan, baik itu ke damkar ataupun pihak kepolisian.
Dia mengatakan masyarakat tentunya memiliki cara pandang yang berbeda-beda. Masyarakat juga memiliki alasan mempertimbangkan untuk memilih antara melapor ke damkar atau polisi.
"Mungkin respons keduanya sama-sama cepat, tetapi ada rasa yang berbeda satu dengan yang lain sehingga menjadi alasan bagi masyarakat untuk memilih," ujarnya.
"Namun tentunya hal ini menjadi masukan dari komisi reformasi kepolisian, diantaranya seperti itu," lanjut Badrodin Haiti usai menghadiri kegiatan serap aspirasi di Ruang Rapat Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Sementara itu, anggota KPRP Mahfud MD yang juga hadir dalam kegiatan ini mengatakan KPRP bukan lembaga yang punya wewenang menilai satu tindakan hukum, melainkan fokus hanya menyiapkan kerangka kebijakan baru.
"Jadi terkait masalah ada anggota korupsi, penganiayaan, kasus perselingkuhan anggota polisi, itu bukan tugas dari tim KPRP," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra, ikut heran dengan fenomena atau tren masyarakat yang lebih memilih melapor ke damkar daripada ke petugas kepolisian.
Menko Yusril mengaku heran dengan fenomena yang terjadi di masyarakat. Mulai persoalan penanganan binatang buas atau berbisa, kejepit teralis dan sebagainya hingga persoalan yang cukup sepele, justru masyarakat tidak ragu menghubungi pemadam kebakaran.

