Makassar (Antara Sulsel) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta Pemda Tana Toraja untuk memastikan status lahan lokasi pembangunan Bandara Buntu Kuni di Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Permintaan tersebut seperti yang dituturkan Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian PUPR Hadi Sucahyono, usai Rapat Teknis Percepatan Pengembangan Pariwisata Toraja, di Makassar, Selasa.
"Kami punya pengalaman, di beberapa daerah ternyata lahan tidak `clean and clear,` artinya nanti ada masyarakat yang protes sertifikatnya, ada masalah hutan lindung, dan lain sebagainya. Makanya Pemda punya pekerjaan rumah, status lahan harus jelas,"katanya.
Kepastian status lahan dan lokasi pembangunan bandara Buntu Kuni ini, kata dia, sangat penting sehingga pembangunan jalan akses menuju bandara tersebut bisa dilakukan.
"Masalah jalan ini akan menjadi prioritas oleh Kementerian PUPR yang menangani jalan nasional, tapi pastikan apakah bandara tersebut akan dibangun di sana," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Koordinasi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan pihaknya masih akan mengkaji bandara mana yang akan dikembangkan, Bandara Pongtiku atau Buntu Kuni, yang keduanya terletak di Tana Toraja.
"Saat ini, belum ada kepastian, kami menurunkan tim yang akan mengkaji dan memutuskan secara teknis, bandara mana yang layak dikembangkan lebih lanjut," jelasnya.
Tim tersebut, lanjutnya, akan mengunjungi Tana Toraja selama dua sampai tiga hari, dan fokus mengunjungi bandara.
"Biarkanlah mereka yang ambil keputusan," ujarnya.
Sementara itu Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae meminta semua pihak untuj mendukung pembangunan bandara ini.
"Apalah artinya pariwisata di Toraja, tanpa adanya bandara Buntu Kuni," pungkasnya.
Rapat teknis tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Sulsel, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan.
Berita Terkait
Penutupan Bandara Samrat Manado diperpanjang hingga Sabtu Sore
Jumat, 3 Mei 2024 19:28 Wib
Kemenhub: Bandara Sam Ratulangi Manado belum aman untuk pesawat
Kamis, 2 Mei 2024 20:17 Wib
Penutupan Bandara Samrat Manado diperpanjang hingga Sore hari ini
Kamis, 2 Mei 2024 13:04 Wib
Bandara Djalaluddin Gorontalo kembali beroperasi setelah tutup akibat erupsi Gunung Ruang
Kamis, 2 Mei 2024 10:14 Wib
Airnav : Tujuh bandara ditutup sementara akibat erupsi Gunung Ruang
Rabu, 1 Mei 2024 7:44 Wib
Bandara Djalaluddin Gorontalo ditutup sementara pada Selasa
Selasa, 30 April 2024 12:05 Wib
Bandara Sam Ratulangi Manado kemungkinan ditutup hingga Rabu siang
Selasa, 30 April 2024 12:02 Wib
Bandara Sam Ratulangi Manado tertutup debu vulkanik tipis Gunung Ruang
Selasa, 30 April 2024 10:46 Wib